bab 8

5.8K 543 29
                                    


Tok tok tok

  Chanyeol yang saat ini menemani istrinya yang masih tertidur pulas setelah tadi malam saat Wendy sadar dari pingsannya, wanita itu langsung memintanya untuk pergi ke rumah sakit dan memastikan bahwa pemuda itu bukan putranya.

   Wendy masih sangat yakin sekarang putranya ada di tempat lain, dia tidak bisa membayangkan jika memang benar pemuda yang mereka temukan adalah putranya maka dia akan merasa bersalah sudah meninggalkan anaknya dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Pa? bisa kami masuk?" Mark nyembulkan kepalanya dan melihat ayahnya yang masih menjaga bundanya...

  Chanyeol mengangguk sebagai jawaban, dia kira hanya putra sulungnya yang datang ternyata semua putranya ikut mengekor di belakang.

"Bagaimana keadaan mama pa?" Jaemin menatap sendu, jujur dia dan semua saudaranya terkejut dengan apa yang mereka dengar tadi malam.

"Mama kalian sudah baik baik saja, sebaiknya kalian segeralah berangkat" bukan apa tapi Chanyeol juga tau semua putranya juga pasti khawatir dan bisa bisa mereka kembali seperti dulu....



    Wendy mengernyit pelan saat membuka matanya, manita itu menatap sekitar dan menemukan suaminya yang tersenyum ke arahnya lalu Wendy beralih menatap jendela yang ternyata sudah terang di luar.....

   Chanyeol yang melihat istrinya bangun langsung mengambil air di atas nakas dan meminumkan nya dengan pelan...

  Wendy masih terdiam kala kembali mengingat tadi malam...

"Semuanya bohong kan? Katakan Chanyeol semua tidak benar, bukan putra kita kan yang terkurung di gudang itu" lirihnya dengan pelan namun Chanyeol justru langsung mendekap nya....

"Semuanya benar Wen, tidak ada kebohongan, kita harus terima itu semua, Mila sudah menceritakan semuanya dan meyakinkan bahwa pemuda itu adalah Renjun kecil kita, tapi aku akan tetap melakukan tes DNA nanti" Chanyeol mengelus pelan punggung istrinya yang bergetar....

"Sudah hm, mau kerumah sakit, melihat pemuda itu" gumam Chanyeol dan Wendy langsung mengangguk dengan cepat.....








   Chanyeol dan Wendy sudah tiba di rumah sakit namun saat mereka berjalan di koridor rumah sakit mereka di kejutkan dengan keributan di depannya....

  Seorang yang berlari dan beberapa perawat laki-laki bahkan perempuan yang mengejarnya...

  Chanyeol memicingkan matanya saat melihat dokter Donghae yang ikut berlari hingga dirinya sadar siapa yang mereka kejar....

  Tentu Chanyeol langsung menghalangi jalan pemuda itu dan berhasil.....

"Hei tenanglah" Chanyeol memegang sekuat tenaga tubuh kurus itu.....

  Donghae dan beberapa perawat langsung membantu Chanyeol memegangi tubuh itu sedangkan dirinya mengambil obat bius di sakunya....

"Aaahhkkk hiks hiks pas jun pas hiks" lirihnya terus berusaha terlepas bahkan beberapa kali kakinya menendang-nendang mereka...

  Hingga tak lama tubuh itu terkulai lemas di dekapan Chanyeol.





"Sebenarnya apa yang terjadi dok? Bagaimana bisa dia kabur?" Ujar Chanyeol....

   Sekarang mereka semua berkumpul di ruangan pemuda itu...

   Sedangkan Wendy hanya terdiam mengelus lembut surai pemuda yang terlihat damai padahal kondisinya sangat memprihatinkan dengan tangan dan kaki yang kembali terikat....

"Tadi saat beberapa perawat hendak mengganti baju dia karena kotor terkena tumpahan sarapannya saat mereka mencoba menyuapinya tadi, walaupun dengan paksaan, setelah itu mereka mengira dia sudah tertidur kembali hingga mereka melepas ikatan itu sementara namun baru saja salah satu dari mereka pergi mengambil baju ganti ternyata dia hanya pura-pura tidur dan langsung menyerang perawat satunya hingga terjadi kejar kejaran itu" jelasnya membuat Chanyeol semakin terdiam...

  Namun tiba-tiba Chanyeol teringat tujuan dia datang kesini.

"Suho hyung, bisa lakukan tes DNA antara kami dan dia, kalau bisa hasilnya keluar saat ini juga" pintanya membuat suho mengernyit bingung....

"Untuk apa?" Ujarnya memandang Chanyeol yang sempat melirik ke arah istrinya....

"Nanti kau juga akan tau hyung" ujarnya membuat Suho terpaksa menuruti keinginan ......

   Tidak ada yang beranjak dari kamar inap itu Wendy senantiasa menemani pemuda itu sembari menunggu suaminya yang sedang membeli makanan....

"Ma?"

  Wendy menatap pintu yang terbuka, melihat putranya datang dengan beberapa bungkus makanan di tangannya....

"Kok udah pulang?" Wendy menerima bungkusan makanan itu dan meletakkan nya di atas meja....

  Sedangkan Mark memilih menghampiri pemuda yang masih tertidur itu...

"Hari ini kelasnya cuma satu, dosennya tiba-tiba gak dateng pas sampe rumah ternyata sepi kata bibi papa sama mama masih di rumah sakit, oiya itu makanan dari papa tadi papa mau keruangan om Suho dulu katanya " ujarnya yang kini ikut duduk bersama dengan bundanya yang sedang menyiapkan makanan yang dia bawa....

"Mark bagaimana kalau dia memang benar adek kamu?" Ujarnya pelan membuat Mark langsung menatap mamanya...

"Jujur ma, aku terkejut mengetahui fakta itu, kenapa nenek begitu membenci Renjun bahkan itu semua sudah terlihat sejak Renjun baru lahir, padahal kita sama-sama cucunya, kalau pun memang benar dia Renjun kita harus menjaganya tidak perduli seperti apa kondisinya saat ini dia tetap adikku ma" Mark kecewa tapi dirinya juga tidak bisa marah, menyesal memang seharusnya dulu dia lebih nekat dan menolak untuk pindak maka mungkin kejadiannya tidak akan sampai seperti ini....

"Eeuuhhgg "

  Wendy dan Mark langsung menatap pemuda itu yang kini sudah membuka matanya....

"Jun?" Gumam Wendy yang mulai mendekat, mereka sepakat sementara memanggil pemuda itu dengan nama Jun...

"Mark tutup gordennya" ujar Wendy saat melihat pemuda itu yang menutup matanya erat....

"Eeuugghh gi hiks gi kit" gumamnya bahkan tubuh itu kembali bergetar....

"Hussttt sayang hei, buka matanya gak ada yang jahat di sini" Wendy semakin mendekat mengelus surai lembut itu dan berusaha menenangkan pemuda yang masih menangis seolah ada yang menyakiti nya....

   Berhasil, perlahan dia membuka matanya walau masih menatap was was pada Mark dan juga Wendy, bahkan dia berusaha menolak kala ada yang menyentuhnya sehingga membuat Mark menjaga jarak dan membiarkan mamanya yang menenangkan pemuda itu...

"Tenang hm, mama di sini sayang"








  Ayo jangan lupa vote sama komen oke

  Jumlah vote sama yang baca jauh banget ya selisihnya 🥺 tapi gak papa deh☺️ tapi kalau bisa vote ya sayang sayang

Stars Behind the Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang