Pertemuan Pertama

39 4 6
                                    

kring~

Pintu cafe terbuka memperlihatkan seseorang dengan rambut di kuncir yang menarik perhatian sang barista.

" Cantik—Eh maksudnya pesan apa dek." Widona ngernyitin dahi. "Classic hot chocolate satu dan juga bubble milk tea satu."

"Okeh, classic hot chocolate satu dan bubble milk tea satu." Sadewa ngasih dua pesenan widona. "Terimakasih."

Sadewa natap wajah widona yang mungil. Sial dia terpana lagi.

" Gila manis bener" Widona natap barista konyol didepannya ini. " Maaf reflek." Sadewa nampar bibirnya sambil misuh-misuh gak jelas.

"Freak."

Widona jalan keluar cafe dengan muka cemberut. Hancur sudah moodnya hari ini.

_-_-_

"Ho! Hoho! Jongho!" Sadewa lari ngejar jongho yang udah jalan duluan agak jauh.

"Deh apalagi sih nyet" jongho muter bola mata waktu sadewa narik pundaknya.

"Gue ketemu lagi sama dia. Kemarin, waktu part time dicafe. Doi manis bener mana mungil bgt lagi."

"Begini nih, giliran si doi lo semangat banget."

"Ya lo juga sama si." Sadewa liatin jongho atas bawah. "Gue mau kenalan dong sama si yasa yasa itu, gak tau gue namanya."

"Yasawirya. Ngapain mau kenal? Gak bisa gak bisa." Jongho natap wajah sadewa kesel. " Lah napa situ kesel? Emang lo bedua dah jadian?"

"Udah jadian kek, nikah kek, oh tokek itu bukan urusan lo."

"Wgwgwg sa ae lo."

"Dah ya sat gw duluan dulu, mau nemenin Yasa masang wallpaper." jongho jalan keluar gedung menuju kelas 11 IPS 1.

_-_-_

Jam menunjukkan pukul 16:57, terlihat seseorang sedang duduk manis didepan meja tempatnya duduk. Seseorang itu mengetukkan jarinya bosan. Sudah setengah jam dia berdiam diri dikelas menunggu kedatangan seseorang.

Ceklek!

"Hai sayang, maaf lama." Pintu terbuka menandakan kedatangan yang dinanti.

Yasa menoleh dan tersenyum. " Gak lama kok."

Chup!

Jonan mengecup dahi yasa singkat kemudian duduk di samping. "Jadi masang wallpaper?" Yasa ngangguk semangat lalu mengambil sesuatu dari laci. Dia nunjukin wallpaper warna biru pastel.

"Aku beli ini kemarin ditoko Colorful, ada banyak varian warna lucu-lucu yang aku suka. Kapan-kapan kalo ada waktu temenin aku beli wallpaper warna yang aku suka."

" Iya sayang. Kemarin beli wallpaper nya bareng siapa hm?" Tanya jongho sambil benerin anak poni yasa.

"Sama temen sekost aku, tenang aja. Kita udah temenan dari lahir kok." Yasa beranjak dari duduk terus senyum manisss banget, yang bikin jongho gak bisa nahan debaran bunga cinta didadanya.


_-_-_


Hari yang sial bagi Sandhya. Udah ketinggalan bus, diterpa hujan pula. Dengan terpaksa sandhya duduk di halte menunggu pemberhentian bus selanjutnya.

BYURRR!

Lagi duduk dengan tenang, tiba-tiba motor cbr150 dengan kecepatan tinggi melaju sekencang-kencangnya melewati sandhya dengan rambut dan seragamnya yang sudah basah kuyup.

Harsa diakhir Swastamita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang