Halfoy terpaku. Mata mereka bertemu lagi, dan dalam sekejap, sebuah perasaan yang begitu kuat menghantamnya. Seperti gelombang besar yang tak tertahankan, air mata mulai mengalir dari matanya. Ia tidak bisa mempercayai apa yang ia lihat. Di hadapannya, berdiri sosok yang selama ini ia rindukan, yang selama ini ia pikir telah hilang selamanya.
“Caspian...”
🔙
Happy Reading🏹
"Caspian..." suaranya hampir tak terdengar, tercekik oleh emosi yang membuncah dalam dirinya. Rasanya seperti mimpi yang tiba-tiba menjadi kenyataan, tetapi juga penuh dengan kebingungan dan ketidakpercayaan. Caspian, yang selama ini dianggap telah tiada, kini berdiri di hadapannya, hidup, dan nyata. Atau ini hanya halusinasinya saja?
Halfoy tidak tahu apa yang harus dilakukan—apakah ia harus memeluk sosok yang ada di depannya, atau justru bertanya dengan seribu pertanyaan yang berputar di benaknya. Namun, satu hal yang kemudian Halfoy lakukan. Ia mengambil langkah mundur, menjauh untuk memberi jarak. Ia memaksa pikirannya untuk berhenti berhalusinasi, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi.
“Kau baik-baik saja?” tanya sosok itu dengan nada khawatir.
Halfoy refleks menggelengkan kepalanya, tetapi tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Benarkah yang dilihatnya ini Caspian? Adakah kemungkinan bahwa semua yang ia ketahui selama ini hanyalah kebohongan? Sebelum Halfoy sempat mengeluarkan pertanyaan yang membara dalam dirinya, Goufie tiba-tiba muncul dari balik pepohonan, nafasnya memburu seolah habis berlari.
“Pangeran Avi,” panggil Goufie dengan nada hormat, tapi ketika ia mendekat, ia melihat Halfoy berdiri di sana, tampak bingung dan terguncang.
“Syukurlah kau tidak apa-apa,” katanya, kali ini berfokus pada Halfoy dan mengabaikan panggilannya pada Pangeran Avi. “Kau harus pergi sekarang. Ini bukan tempatmu, terlalu berbahaya di sini.”
Namun, kata-kata Goufie seolah tidak menyentuh kesadaran Halfoy. Tatapannya hanya terpaku pada sosok di depannya yang mengaku sebagai Pangeran Avi. Hati Halfoy dipenuhi oleh kebingungan yang semakin mendalam, namun ada perasaan lain yang lebih kuat—sesuatu yang menyeretnya kembali ke masa lalu, ke sosok yang telah lama pergi.
“Ayo,” kata Pangeran Avi, yang sebelumnya dipanggil Halfoy sebagai Caspian. Ia menarik Halfoy dengan lembut menuju portal yang tampak berkilauan di antara pepohonan, seolah mencoba mengembalikan Halfoy ke tempat yang seharusnya.
Halfoy mengikuti tanpa perlawanan, masih berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi. Air mata yang tidak terkontrol terus mengalir dari matanya, membasahi pipinya tanpa bisa ia hentikan. Ia tidak tahu mengapa ia menangis—apakah karena perasaan lega, kebingungan, atau mungkin kerinduan yang telah lama terpendam. Namun, saat mereka hampir mencapai portal, sesuatu di dalam dirinya menjerit, memaksa Halfoy untuk berhenti. Ia melepaskan genggaman tangannya dari Pangeran Avi, menatapnya dengan intens.
“Caspian...” bisik Halfoy, seolah memanggil kembali sosok yang telah hilang dari hidupnya. Ada getaran emosi yang dalam di suaranya, seakan seluruh perasaannya tertumpah dalam satu kata itu.
Goufie menatap keduanya, mendengar nama yang keluar dari mulut Halfoy membuatnya bingung. Keheningan tercipta sesaat, ia memandang keduanya secara bersamaan. Bahkan jika ada yang memberitahunya bahwa mereka adalah kembar, Goufie akan menjadi orang nomor satu yang percaya.
Pangeran Avi berhenti dan menatap Halfoy, ia menggeleng perlahan, lalu berkata dengan tegas, “Aku Avi.”
Halfoy menggeleng pelan dalam diamnya. Sejenak hatinya merasakan kekosongan yang tak terjelaskan. Lalu ia terkekeh kecil, tawa yang penuh kepahitan dan kebingungan. Dunia ini, pikirnya, begitu membingungkan dan penuh tipu daya. Ia ingin percaya bahwa Caspian telah kembali, namun kenyataan di depannya seolah menghantam keras pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐫𝐫𝐨𝐰 𝐨𝐟 𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 [END]
Fantasy[BAGIAN KEDUA] SELESAI Setelah kematian tragis Caspian, dunia tampak berjalan seolah-olah dia tak pernah ada. Para pangeran yang dulu bersama dan merasakan kehadirannya setiap hari kini melupakan setiap momen dan kenangan tentangnya. Hanya satu oran...
![𝐀𝐫𝐫𝐨𝐰 𝐨𝐟 𝐕𝐞𝐧𝐠𝐞𝐚𝐧𝐜𝐞 [END]](https://img.wattpad.com/cover/374829961-64-k360060.jpg)