Tewasnya Sang Pengusaha

14 8 0
                                    


•Malam Tragis•

Pemandangan gedung apartemen mewah yang menjulang tinggi di tengah kota. Lampu-lampu kota memantul dari jendela kaca apartemen, menciptakan suasana malam yang tenang namun misterius.
Sebuah jam digital di meja samping tempat tidur menunjukkan pukul 11:45 malam. Detik jam berdetak dengan suara yang pelan namun jelas, menciptakan ketegangan.

bergerak perlahan dari jam ke pintu kamar yang sedikit terbuka. Tirai jendela bergerak lembut tertiup angin malam, yang masuk melalui jendela yang setengah terbuka. Udara dingin terasa menggigit, membuat suasana semakin mencekam.

Tangan Adrian yang tergantung di tepi tempat tidur, dengan jari-jari yang tak bergerak.

Dari langit-langit ke lantai, menampilkan ruang tamu yang luas dan mewah. Ruang tamu ini dihiasi dengan furnitur mahal, lukisan-lukisan besar di dinding, dan lampu gantung kristal yang memancarkan cahaya lembut.

Sebuah gelas kristal tergeletak di lantai marmer, pecah berkeping-keping. Di sampingnya, bercak-bercak darah yang mulai mengering terlihat jelas memperlihatkan kaki Adrian yang tergeletak di lantai

  tubuh Adrian yang terbaring miring di lantai, mengenakan setelan jas lengkap yang masih rapi. Wajahnya pucat, dan matanya terbuka lebar, menatap kosong ke langit-langit. Sebuah noda darah tampak mengalir dari sudut mulutnya, menandakan kematian yang tak wajar.

Wajah Adrian dalam detail, menyoroti ekspresi ketakutan atau mungkin penyesalan yang tertinggal di matanya. Kegelapan ruangan membuat wajahnya tampak lebih dramatis dan penuh misteri.

langkah kaki seorang pria berpakaian hitam yang melangkah dengan tenang di koridor. Pria itu berjalan menuju pintu utama...................................

PEMBUNUHAN DI APARTEMEN MEWAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang