memperlihatkan kantor polisi di pagi hari yang sibuk. Petugas polisi berlalu lalang, membawa berkas dan berbicara dengan rekan-rekan mereka. Maya sedang berjalan menuju ruang interogasi dengan membawa berkas yang baru saja dia terima.Maya membuka pintu ruang interogasi dan masuk, diikuti oleh dua orang polisi lainnya. Di dalam ruangan itu, terlihat seorang pria yang tampak tegang, duduk di kursi dengan tangan diborgol. Pria ini adalah saksi baru yang ditemukan setelah penyelidikan di bar yang dikunjungi Maya.
Maya: (Dengan nada tegas) "Katakan apa yang kau ketahui tentang 'Si Hantu' dan hubungannya dengan Adrian Rahardian."
Saksi itu tampak gugup, keringat menetes di dahinya. Dia menatap Maya dengan ketakutan, tahu bahwa informasi yang dia miliki bisa membahayakan hidupnya.
Saksi: (Dengan suara gemetar) "Aku hanya melakukan apa yang diperintahkan... Mereka bilang Adrian punya masalah dengan seseorang yang sangat berbahaya. Aku tidak tahu siapa dia, tapi dia dikenal sebagai 'Si Hantu'. Semua orang takut padanya. Mereka bilang Adrian terlibat terlalu jauh, dan itu membawanya pada kematiannya."
Maya menatap saksi dengan tajam, mencoba membaca kebenaran dari kata-katanya. Dia tahu saksi ini mungkin menyembunyikan sesuatu, tetapi dia juga tahu bahwa mendapatkan informasi lebih lanjut tidak akan mudah.
Maya: (Dengan nada dingin) "Kau bilang 'terlibat terlalu jauh'. Apa maksudmu?"
Saksi menunduk, seolah-olah berpikir keras sebelum menjawab.
Saksi: (Dengan nada rendah) "Adrian tahu terlalu banyak tentang operasi mereka. 'Si Hantu' tidak ingin ada yang mengganggu rencananya. Adrian menjadi ancaman, dan mereka... menyingkirkannya."
memperlihatkan Lydia di apartemennya, sedang duduk di ruang tamu dengan wajah yang masih tampak cemas. Dia memandangi kartu nama Rendy di atas meja, masih merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pria itu.
Lydia akhirnya memutuskan untuk menelepon Maya, merasa bahwa detektif itu perlu tahu tentang tetangganya yang baru ini. Dia mengambil ponsel dan mulai mengetik nomor Maya.
Lydia: (Dengan nada tegas, saat menelepon) "Maya, ini Lydia. Aku ingin memberitahumu tentang sesuatu... Tetangga baru yang baru saja pindah ke gedung ini, dia memberiku kartu namanya tadi malam. Aku merasa ada yang aneh dengannya. Mungkin aku hanya terlalu curiga, tapi aku pikir kau perlu tahu."
Lydia menunggu jawaban Maya, merasa sedikit lega setelah menceritakan kekhawatirannya. Namun, saat Maya mengangkat telepon, suara di seberang sana terdengar serius.
Maya: (Melalui telepon) "Terima kasih sudah memberi tahu, Lydia. Aku akan mencari tahu lebih banyak tentang pria ini. Jaga dirimu baik-baik, oke?"
Lydia mengakhiri panggilan dengan perasaan campur aduk. Dia ingin percaya bahwa semua ini hanya kebetulan, tapi instingnya mengatakan sebaliknya. Dia menyimpan kartu nama Rendy di laci meja, berusaha mengabaikan perasaan takut yang terus menghantui pikirannya.
.................
Rendy berada di apartemennya, duduk di depan komputer sambil memeriksa email dan dokumen digital. Kamera menyorot layar komputernya, menunjukkan bahwa dia sedang mengakses file yang berisi informasi pribadi Lydia, termasuk riwayat keuangan dan kontak-kontak pentingnya.
Di layar, terlihat pesan dari seseorang yang tidak disebutkan namanya. Pesan itu berisi instruksi untuk terus mengawasi Lydia dan melaporkan setiap gerak-geriknya. Nama pengirim pesan tidak tercantum, hanya tanda tangan berupa simbol aneh yang menyerupai bayangan hantu.
Pesan: "Pastikan dia tidak mencurigai apapun. Lanjutkan misi. Jangan sampai ada yang lepas dari pengawasan."
Rendy menutup pesan itu dan tersenyum tipis, lalu menutup laptopnya. Dia berdiri dan berjalan menuju jendela, menatap ke arah apartemen Lydia di seberang jalan. Wajahnya menunjukkan ekspresi yang sulit ditebak, penuh dengan niat tersembunyi.
Rendy: (Berbisik pada dirinya sendiri) "Permainan ini baru saja dimulai, Lydia. Kau tidak akan pernah tahu siapa yang sebenarnya berdiri di sampingmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBUNUHAN DI APARTEMEN MEWAH
Misterio / Suspenso**Pembunuhan di Apartemen Mewah** adalah kisah misteri yang mengikuti Detektif Maya saat dia menyelidiki kematian Adrian Rahardian, seorang pengusaha sukses yang ditemukan tewas di apartemen mewahnya. Awalnya diduga sebagai bunuh diri, Maya segera m...