[✓] Fall In Love || KIM DOYOUNG

0.2 Canggung

"Tuhan, mengapa kau titipkan perasaan yang sulit hilang untuk seseorang yang tidak bisa bersamaku"
<>
°°↓°°
Happy reading

»•-----••★★••-----•«

Tidak ada yang salah, namun cara dia memandang itu benar-benar salah, perasaan dan pandangan nya justru tidak sama,

Jocelyn pada akhirnya akan menetap di Jakarta tepat nya di rumah Tante nya, selama S2 nya di UI selesai ia akan kembali ke bandung dan melanjutkan pekerjaan beserta hidup nya di kota kelahiran nya

"Nah, ini kamar kamu, jika butuh sesuatu panggil Tante aja ya, jangan sungkan kita ini keluarga.." ucap Taeyeon sambil memperlihatkan kamar yang akan Jocelyn tempati di lantai dua

"Sebelah sana yang paling pojok itu kamar milik doyoung sedangkan kamar di kanan itu kamar winter, kamu kalau butuh sesuatu bisa minta tolong pada mereka.."

"Tapi ingat, jika butuh sesuatu harus ngomong, paham.."

Jocelyn menganggukkan kepala nya sebagai balasan kalau ia memahami ucapan Tante nya

"Iya tan, terimakasih.."

"Yasudah istirahat gih, pasti capek kan Tante mau masak dulu nanti Tante panggilkan untuk makan malam.." kata Taeyeon mengusap punggung tangan ponakan nya sebelum melangkah pergi

Jocelyn masuk ke dalam kamar itu, menatap sekeliling kamar itu yang benar-benar rapih, dan nyaman, ia membanting tubuh nya ke atas ranjang yang empuk

Lalu menggelengkan kepala nya, saat mengingat kejadian di rumah nenek nya, Jocelyn langsung terduduk dengan wajah kesal, karena ia harus memikirkan kejadian tersebut

°°

Namun di bawah, Doyoung baru pulang dari tempat kerja nya, memasuki rumah sambil melonggarkan dasinya

"Aku pulang.." ucap nya, namun kaki nya tetap melangkah ke arah tangga untuk naik ke atas di mana kamar nya berada

"Eh, kamu mau ke kamar kan.."

"Iya?" Balas nya

"Sekalian bawa koper milik Jocelyn dong, kamar nya bersebelahan dengan kamu, dia sekarang tinggal di rumah bersama kita.." ucap ibu nya

Doyoung menghentikan langkah nya lalu berbalik dengan wajah datar nya,

"Aku, kenapa gak suruh dia aja bawa sendiri.." ucap nya seakan-akan menolak suruhan dari ibu nya