Next Day

185 3 0
                                    

Esoknya, Dika membuka matanya pelan. Sedikit silau dengan ruangan yang sudah terang terkena sinar mentari. Mengernyit pelan merasa sakit kepala berat melandanya. Membutuhkan waktu beberapa menit untuk Dika dapat menyesuaikan matanya.

Merasa lengan kanannya berat, seperti tertindih sesuatu. Ia mengerang pelan dan memperbaiki posisi tidur menjadi terlentang sambil menatap langit-langit.

Menatap sekeliling, Dika tidak ingat sejak kapan ia sudah ada di tempat tidur, dan berada di kamar tidur bernuansa pink dan sangat girly jelas bukan kamar kosnya. Membawa tangan kiri yang bebas untuk mengurut pelipisnya sambil mencoba mengingat.

Party. Oh ya, Ia harusnya berada bersama Aming di Party yang diadakan Jamal. Ia tidak ingat bagaimana ia bisa berakhir disini. Ia hanya ingat kalau sejak awal dia datang ke tempat aneh itu, bisa berkenalan dengan Kak Shua, gadis yang selama ini diam-diam dia perhatikan, lalu Kak Shua mengajaknya keluar ruangan, dan...

Dika membeku. Sakit kepalanya makin menusuk, tapi rasa shock juga mulai menghinggapinya. Astaga?!

Dika mengerjap untuk memperbaiki pandangannya yang kabur. Ia menyadari
  dirinya telanjang di tempat tidur, hanya dibungkus selimut dari perut ke bawah. Dan yang membuatnya lebih shock adalah, banyak sekali hickeys di dada dan lengannya. What the fuck?!

Dika menoleh ke sampingnya, dan mendapati sosok di sebelahnya, berbaring berbantalkan lengan kanannya.

Gadis itu berbaring memunggunginya dengan selimut menutupi bagian pinggang ke bawah. Membiarkan punggung mulus yang tertutupi rambut panjang tergerai itu terekspos. Dika sama sekali tidak berani membayangkan apapun setelah melihat beberapa tanda kemerahan yang mengintip di punggung dan leher gadis itu.

Dengan membelalak ngeri, Dika langsung membangunkan tubuhnya, mengabaikan rasa sakit yang menyerang kepalanya kalau ia bergerak terlalu cepat.
Ia terduduk dengan bersandar pada kepala ranjang. "Apa yang sudah aku lakukan?" Tanyanya pada diri sendiri.

Sementara Shua, gadis itu terbangun merasa bantal di kepalanya ditarik tiba-tiba. Menoleh ke belakang, dapat dia lihat pemuda yang bermalam bersamanya sedang duduk bersandar di kepala ranjang dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Shua mengerti bahwa Dika tidak baik-baik saja, dia perlahan mendudukan dirinya. Mengabaikan rasa sakit di bagian bawahnya, Shua bergeser sampai duduk bersandar di samping pemuda itu.

"Dika kenapa?" Tanya Shua. Dengan lembut Ia menarik kedua tangan yang menutup wajah pemuda itu.
Dika yang wajahnya terbebas, mengangkat kepalanya untuk menatap gadis itu dan menutup lagi kedua matanya cepat dengan nafas tertahan.

Bagaimana tidak, disampingnya ada seorang gadis menyentuh lembut kedua tangannya dengan selembar selimut menutupi bagian bawahnya saja.
Rambut coklat panjangnya yang agak kusut, wajah merona khas bangun tidur, tubuh putih mulus, juga payudara besar yang dibiarkan menggantung bebas dengan noda merah di belahannya. Sial, Kak Shua cantik sekali.

"Hey, Kamu hangover? Kepala kamu sakit? Sini Dika." Kata Shua melihat Dika yang kembali memejamkan matanya. Dengan lembut Shua menarik tengkuk pemuda itu membawa kepala Dika untuk dipeluk di dadanya seperti semalam. Membenamkan wajah tampan pemuda itu untuk bersandar di payudaranya yang telanjang.

https://privatter.net/p/11124954

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KATING BULE & AA SUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang