Setelah membeli tiket bus, Hana-chan dan Ikeda-san naik bus menuju pusat kota. Suasana di dalam bus cukup ramai karena banyak orang yang juga ingin pergi ke pusat kota di akhir pekan ini.
Selama perjalanan, Hana-chan dan Ikeda-san mengobrol dengan santai. Hana-chan tampak sedikit gugup, tetapi Ikeda-san berusaha membuatnya merasa nyaman dengan memulai pembicaraan-pembicaraan ringan.
"Kamu pernah ke pusat kota sebelumnya, Hana-chan?" tanya Ikeda-san.
"Ah, ya, beberapa kali. Tapi sudah lama sekali," jawab Hana-chan.
"Wah, pasti menyenangkan ya bisa jalan-jalan di pusat kota lagi. Ada banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi nanti," kata Ikeda-san dengan antusias.
Hana-chan mengangguk sambil tersenyum. Ia mulai merasa sedikit lebih rileks seiring berjalannya waktu. Ketika bus berhenti di pusat kota, mereka berdua turun dan mulai menjelajahi berbagai toko dan restoran di sekitar sana.
Setelah turun dari bus, Hana-chan dan Ikeda-san berjalan menyusuri pusat kota yang ramai dan berwarna-warni. Bangunan-bangunan tua berdampingan dengan toko-toko modern, menciptakan suasana yang unik dan menarik.
"Wah, sudah lama aku tidak ke sini. Pusat kota terlihat semakin hidup ya," komentar Hana-chan sambil memandang sekeliling dengan kagum.
"Iya, benar sekali. Tempat ini selalu ramai di akhir pekan," balas Ikeda-san. "Nah, kamu mau kita mulai dari mana dulu? Ada banyak tempat menarik yang bisa kita kunjungi."
Hana-chan tampak berpikir sejenak. "Hmm, bagaimana kalau kita mampir ke toko buku dulu? Aku ingin melihat-lihat buku baru yang mungkin menarik."
"Ide yang bagus! Ayo, ikuti aku," ajak Ikeda-san sambil tersenyum dan berjalan mendahului Hana-chan.
Mereka berdua berjalan menyusuri trotoar yang ramai dengan pejalan kaki. Toko-toko dan restoran berjejer di sepanjang jalan, menawarkan berbagai pilihan yang menarik. Hana-chan tak henti-hentinya memandang sekeliling dengan antusias, seolah-olah melihat semuanya untuk pertama kali.
Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah toko buku besar yang tampak sangat menarik. Ikeda-san membukakan pintu untuk Hana-chan, lalu mereka masuk ke dalam.
Suasana di dalam toko buku itu sangat nyaman dan tenang. Rak-rak buku berjajar rapi, menyediakan berbagai macam judul buku mulai dari fiksi, non-fiksi, hingga buku-buku referensi. Hana-chan langsung terpesona dan mulai menjelajahi rak-rak buku dengan penuh minat.
"Wah, banyak sekali buku-buku baru yang menarik. Aku jadi bingung ingin membeli yang mana," gumam Hana-chan sambil menelusuri jajaran buku-buku terbaru.
Ikeda-san tersenyum melihat antusiasme Hana-chan. "Silakan kamu pilih yang paling menarik bagimu. Aku akan menemanimu berkeliling."
Mereka berdua pun mulai menelusuri toko buku itu, sesekali Hana-chan berhenti untuk membaca sinopsis buku atau mencoba membuka-buka beberapa halaman. Ikeda-san dengan sabar menunggu dan sesekali memberikan saran atau masukan.
Setelah cukup lama menjelajahi toko buku, Hana-chan akhirnya menemukan beberapa buku yang membuatnya tertarik. Ia membawa buku-buku itu ke kasir untuk dibayar.
"Terima kasih sudah menemeneiku, Ikeda-san. Aku senang sekali bisa mampir ke toko buku ini," ucap Hana-chan dengan senyum lebar.
"Sama-sama, Hana-chan. Aku juga senang bisa menemanimu. Ngomong-ngomong, apa kamu lapar? Bagaimana kalau kita mencari tempat makan sekarang?" tawar Ikeda-san.
"Ah, iya, aku memang sudah mulai lapar. Kedengarannya ide yang bagus!" sahut Hana-chan antusias.
Mereka berdua lalu keluar dari toko buku dan kembali menyusuri pusat kota, mencari tempat makan yang menarik. Sepanjang perjalanan, Hana-chan tak henti-hentinya mengagumi pemandangan di sekitar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo dan Hati Yang Terluka
RomansCerpen ini menceritakan tentang seseorang yang jatuh cinta pada sosok yang ia ibaratkan sebagai bintang Virgo - seseorang yang sempurna, analitis, dan realistis. Tokoh aku merasa terpesona sekaligus tidak percaya diri dalam menghadapi kesempurnaan V...