One Piece x Reader
Siapa sangka Monkey D. Luffy yang terkenal keonaran dan kebodohannya itu menyimpan sebuah rahasia yang tidak satu pun orang tau.
Jauh dilubuk hatinya, salah satu alasan mengapa dirinya ingin menjadi seorang Raja Bajak Laut adalah...
Cerita ini murni hasil pemikiran saya sendiri bukan plagiat. Saya menerima Kritik dan sarannya.
Dilarang Plagiat!!!
┣━━━━━━━━━━━━━━┫
※ ※ ※ ※
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udara di luar semakin terasa dingin tatkala salju terus menerus berjatuhan menutupi bumi. Kepulan asap yang keluar dari mulut nampak begitu jelas. Sejauh mata memandang hanya ada hamparan salju yang begitu putih.
Saat ini nampak empat orang tengah berlarian di sepanjang jalan, menerobos dinginnya cuaca demi mencari keberadaan seseorang.
"Yang lebih penting perburuan manusia misterius sudah berakhir," celetuk Sanji setelah mengingat bagaimana sebelumnya mereka semua berakhir terdampar di suatu tempat. Itu karena ulah manusia misterius yang tengah mengincar mereka sehingga membuat mereka terjatuh dari tebing dengan ketinggian mencapai ratusan meter.
Jika bukan karena gas pemabuk, mereka bisa melindungi diri lebih baik. Beruntung Zoro menebas kumpulan es berduri di bawah jurang sehingga mereka mendarat dengan aman, setidaknya seperti itu. Ia dengan sigap menarik pedang dari pinggang [name]. Tapi karena efek gas itu sangat kuat membuat mereka semua tertidur, kecuali Sanji yang langsung terbangun beberapa saat setelah tidur.
Kalau tidak, mereka pasti sudah di bawa oleh orang-orang aneh yang memakai kostum kuning dengan sebuah alat di punggung mereka. Di sanalah Brook mendapatkan benjolan besar di kepalanya, itu karena pukulan keras dari Sanji. Awalnya Sanji ingin melakukan hal yang sama pada Zoro, namun ia urungkan mengingat Marimo hijau itu pun sedang tertukar jiwa dengan seorang gadis kecil—Sanji masih menganggapnya anak kecil saat itu.
Ia tidak akan pernah menyakiti seorang Lady, camkan itu.
Di sisi lain nampak wanita dengan surai merah memasang wajah suram, ah maksudnya itu Zoro. Ia merasa sedikit pegal di pinggulnya. Mungkin karena kini di area dada nya terasa berat. [name] yang berada tepat di sampingnya tersenyum kaku melihat hal itu.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya [name], tangan kirinya sesekali membenarkan posisi pedang di pinggangnya. Mengingat perkataan Zoro yang menyuruh dirinya menjaga pedang itu baik-baik. Karena saat Zoro mengambil alih ketiga pedangnya, rasanya nampak begitu berat di tubuh wanita yang sedang ia tempati.
Belum karena berat di dadanya, ia pun harus menahan berat ketiga pedangnya. Awalnya ia ingin memaksakan diri namun tidak jadi karena takut akan memperlambat kecepatan berlarinya dan membuatnya repot.
