Partikel 2

26 1 0
                                    

"Kau sudah menghabisi mereka semua?", tanya sebuah suara yang terdengar menggelegar sampai ke gendang telinga. Orang itu mengenakan setelan jas hitam, duduk di kursi dengan kaki diletakkan di atas meja. Asap cerutu mengebul keluar masuk dari mulut dan hidungnya seperti asap kereta api. Terlihat dua orang berotot kekar berdiri di kedua sisinya. Mungkin pengawalnya.

"Ya," jawab pemuda berwajah dingin di hadapannya. Tanpa ekspresi, tanpa perasaan.

"Bagus. Ini bayaranmu," ujar orang berjas hitam seraya melemparkan amplop cokelat berisi segepok uang ratusan ribu. Tanpa banyak basa basi, pemuda itu mengambil amplop itu dan pergi meninggalkan ruangan yang penuh sesak dengan asap rokok itu.

Sepeninggalan pemuda itu, salah satu pengawal berujar, "Apa dia tidak akan membocorkan rahasia kita bos?". Orang berjas hitam yang dipanggil sebagai bosnya kembali menghisap cerutunya, kemudian tersenyum licik.

"Tenang saja. Mesin pembunuh itu tak mungkin mengkhianati kita semudah itu."

***

Pandora [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang