Hari ini adalah pertama kalinya Maulidya mengikuti bimbel yang sudah di pilihkan oleh orang tua nya untuk membantunya belajar dan mengoreksi tugas dari guru di sekolahnya.
"Papa, adek masuk dulu ya. Jangan lupa nanti jemput jam 20.00 yaa" ucap Maulidya yang pamit kepada ayahnya.
"Iyaa, nanti pasti ayah jemput" balas papa nya.
Saat Maulidya masuk ke dalam tempat bimbel, ia melihat banyak wajah asing yang melihatnya yang berada di depan pintu. Ia merasa takut dan gugup, tetapi ia berusaha untuk terlihat tenang dan langsung menuju meja yang masih kosong.
"Permisi, apa aku boleh ikut duduk di sini?" Ucap Maulidya yang meminta izin kepada orang yang berada di samping meja kosong itu.
"Boleh boleh, duduk aja. Aku juga sendirian duduknya" ucap anak lelaki itu.
Maulidya merasa terpaksa harus duduk di sebelah anak itu, karena ia duduk dengan laki-laki yang kelihatannya cuek dan dingin. Dan juga tidak ada lagi meja kosong di ruangan tersebut.
"Haii, kenalin. Aku rayhan, kamu siapa?" Ucap rayhan yang mengulurkan tangannya untuk tanda perkenalan.
Maulidya begitu kaget dengan perilaku yang di lakukan oleh orang belum ia kenal itu. Karena di lihat dari mukanya yang datar dan kelihatan tidak peduli.
"Hallo rayhan, salam kenal juga ya, aku maulidya" jawab maulidya
"Itu nama panjang? Rada panjang soalnya" ucap rayhan yang kebingungan
"Engga, memang nama panggilan ku Maulidya" balas Maulidya
"Panjang bener dah tu nama, agak susah nih buat manggilnya" kata rayhan yang menggaruk-garuk kepalanya.
"Emang nama lengkap kamu siapa?" Sambungnya.
"Nama lengkap ku Maulidya Adzkya" jawab maulidya.
"Kalo aku panggil kamu Kyaa boleh ga? Biar lebih gampang aja gitu kalo manggil" tanya raychan.
"Boleh boleh, azekkk punya nama baru" ucap Maulidya sambil menyenggol bahu Rayhan.
"Buset dahh, seneng banget kek nya di liat-liat" ucap Rayhan yang sedikit kaget.
•••♪•••
Mereka berdua melakukan aktifitas bimbel nya dengan baik dan tertib. Karena Rayhan dan Maulidya sudah selesai dengan semua tugas-tugas mereka masing-masing. Dikarenakan mereka masih kelas 1SD, jadi tugas yang mereka punya tidak terlalu banyak. akhirnya mereka bisa bersantai dengan berbicara tentang banyak hal."Eh hann, kamu les di sini udah berapa lama? Keknya udah akrab banget sama penghuni di sini" tanya maulidya.
"Lumayan lahh, semester awal aku udah di sini. Tapi ga lama-lama amat si" jawab Rayhan.
"DARI SEMESTER AWAL KAMU BILANG GA LAMA? YANG BENER AJA DAHH HANN!" ucap Maulidya yang heran dengan temannya itu.
Karena Maulidya ikut bimbel itu sekitar 1 bulan menuju ujian kenaikan kelas ke kelas 2. Jadi jika di bandingkan dengan Rayhan sudah pasti lebih lama Rayhan yang dari semester 1 awal.
"Santai aja kali Kyaa, cuma beda beberapa bulan doang juga" ucap Rayhan.
"Tapi lebih sepuh kau, kan udh lebih lama di sini" ucap Maulidya.
"Kau kira aku mbah-mbah apa Kyaa? Pake acara manggil sepuh segala" balas Rayhan yang sedikit kesal.
"Ya maap, namanya juga spontan yekann" ucap Maulidya.
Mereka berbincang tentang banyak hal, hingga tidak terasa jam pulang sudah hampir dekat.
"Okey anak-anak, karena jam pulang sudah dekat jadi kalian beberes barang-barang kalian ya" ucap Bu Ita sebagai guru bimbel di sana.
"Iya Buu" jawab anak-anak secara bersamaan.
Bimbel di tutup dengan do'a bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Lalu mereka membubarkan diri secara berurutan dan tertib.
*Di tempat penjemputan*
"Eh Kyaa, belum di jemput juga ya?" Tanya Rayhan.
"Iya nih, padahal aku udah bilang jam 20.00 harus udah di jemput" jawab maulidya dengan muka lesu nya.
"Udah biasa itumahh, paling bentar lagi di jemput" ucap Rayhan yang berusaha meyakinkan Maulidya.
Dan benar saja, saat Rayhan baru selesai bicara ayah Maulidya sudah datang untuk menjemput.
"Eh aku udah di jemput tuh hann, aku duluan yaa. Besok kita ketemu lagii, okey??" Ucap Maulidya
"Tuhkan langsung di jemput, apa aku bilang. Yaudah okee, ati-ati di jalan yaa Kyaa" ucap Rayhan.
"Enak bener dah, cepet banget di jemput nya. Mana aku belum di jemput lagi" ucap Rayhan dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa di balik persahabatan
Teen Fictiontentang kisah persahabatan yang akan selalu abadi selamanya hingga kematian lah yang memisahkan mereka. Tentang apa itu arti persahabatan yang sejati dan tidak memandang laki-laki maupun perempuan.