3. be friends

4 2 2
                                    

Melakukan rutinitas seperti biasanya, Maulidya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke tempat bimbel nya. Ia memasukkan buku dan alat tulis yang akan dia bawa ke tempat bimbel.

Setelah semuanya sudah siap, ia segera keluar dari kamarnya menuju ke ruang tamu untuk menemui mama dan papa nya yang sedang menonton TV.

"Ma, pa. Maulidya berangkat dulu ya" ucap Maulidya sambil menyalami orang tua nya.

"Iyaa, belajar yang rajin yaaa" ucap mama sambil mengusap kepala Maulidya.

"Ayo papa anterin" sahut papa yang hendak mengambil kunci motornya.

"Gausah di anterin pa, Maulidya mau berangkat sendiri pake sepeda" ucap Maulidya yang membuat ayah nya terhenti meraih kunci motornya.

"Tumben, berangkat nya sama siapa emang? Kalo sendiri mending papa anterin aja" ucap papa yang khawatir kalau Maulidya berangkat sendiri.

"Tenang pa, Maulidya berangkat sama temen kok, engga sendiri" sahut Maulidya meyakinkan papa nya.

KRING KRING

Tiba-tiba terdengar lonceng sepeda di depan rumah,Yang menandakan ada orang di depan.

"Eh itu temen udah nyamperin, Maulidya berangkat dulu ya ma, pa" pamit Maulidya kepada papa mama nya.

"Yaudah, hati-hati yaa" ucap mama.

"Kalo ada apa-apa langsung telfon" ucap ayah sambil memberikan handphone Maulidya.

"Iya pa, ma. Maulidya berangkat dulu. Assalamualaikum" ucap Maulidya sambil berlari ke arah pintu.

"Wa'alaikumsalam" sahut papa mama bersamaan.

Maulidya segera menuju ke garasi untuk mengambil sepeda nya. Lalu langsung menghampiri sahabat nya itu, siapa lagi kalau bukan si Rayhan.

"Cepet banget han kamu sampe nya, perasaan kamu baru bilang mau berangkat deh" ucap Maulidya yang masih menuntun sepeda nya.

"Aku tadi balapan sama ayah ku yang naik motor mau nganterin mama ke Indomaret, hehe" sahut Rayhan.

"Pantesan cepet banget sampe nya, ternyata sambil balapan", ucap Maulidya yang kini sudah di samping Rayhan.

"Yaudah kah yok kita berangkat, nanti keburu telat" ajak Rayhan yang langsung di iyakan oleh Maulidya.

•••♪•••
Sesampainya mereka di tempat bimbel, mereka langsung memarkirkan sepeda nya di tempat yang sudah di sediakan di sana.

Setelah mereka memarkirkan sepeda, mereka langsung masuk ke tempat bimbel yang sudah mulai ramai siswa/i yang datang.

Mereka langsung menuju ke meja untuk segera duduk dan mengeluarkan buku serta alat tulis mereka.

"Eh Atika ya? Kenalin aku Maulidya" Ucap Maulidya memperkenalkan dirinya pada teman barunya.

"Iyaa, salam kenal juga Maulidya" sahut Atika yang bersalaman dengan Maulidya.

Tiba-tiba Dava, Davi, dan Mahendra juga menghampiri mereka bertiga.

"Ehh boleh kenalan ga?" Ucap Mahendra kepada Rayhan.

"Ya boleh dong" sahut Rayhan.

"Kenalin, aku Rayhan" sambung Rayhan yang menyodorkan tangan nya untuk berjabat tangan.

"Aku Mahendra" sahut Mahendra yang menerima jabatan tangan dari Rayhan.

"Terserah kamu mau panggil apa, karna nama ku emang agak panjang" sambung Mahendra.

"Kenalin juga ya ray, aku dava. Dan ini Davi" ucap Dava yang juga berkenalan dengan Rayhan.

"Salam kenal juga yaa, moga kita kedepannya bisa akrab" ucap Rayhan.

"Pasti dong han" ucap Davi.

"Gausah di tanyain lagi itu mah, pasti akrab" sahut Mahendra.

Mereka melanjutkan nya dengan mengobrol bersama. Sampai mereka tak sadar bahwa guru pembimbing mereka sudah ada di depan papan tulis.

"Selamat malam semuanya" ucap Bu Vita.

Mereka ber enam yang mendengar itu langsung bergegas untuk kembali duduk ke tempat mereka masing-masing.

"Selamat malam juga Bu!!" Sahut mereka.

"Malam ini guru pembimbing adalah Bu Vita ya, sesuai jadwal yang sudah tertera" ucap Bu Vita yang menjelaskan.

"Iyaa buu!!" Sahut mereka.

Setelah itu bimbingan belajar di mulai, seperti biasa Rayhan dan Maulidya hanya mengoreksi tugas mereka yang sudah di kerjakan di rumah sebelumnya.

Teman-teman nya yang lain masih sibuk sekali untuk mengerjakan tugas mereka, tetapi Rayhan dan Maulidya sudah santai-santai sambil memakan snack yang di bawanya.

"Rayhan.. mau ituu" ucap Maulidya yang menunjuk coklat di tangan Rayhan sambil memanyunkan sedikit bibirnya.

"Mau coklat?" Ucap Rayhan yang melihat ke arah Maulidya.

"Mauu mauu" sahut Maulidya dengan penuh semangat.

"Nihh, kamu ambil yang baru aja" ucap Rayhan yang menyodorkan coklat yang masih terbungkus.

"Beneran gapapa?? Yang udah kamu gigit aja gapapa hann" sahut Maulidya yang tidak enak dengan sahabat nya.

"Gak, gak, gak" ucap Rayhan sambil menggeleng kan kepalanya pelan.

"Kamu makan yang baru aja, biar kamu puas makan nya" sambung Rayhan sambil tersenyum.

"YEAYYY COKLATT" ucap Maulidya yang senang.

"IHHHHH MAKASIHHH RAYHANN!!" sambung Maulidya yang langsung memeluk sahabat nya itu.

"Iya sama-sama kyaa" ucap Rayhan yang masih di peluk oleh Maulidya.

"Lepasin oyyy, gabisa nafas nih" sambung Rayhan.

"Hehehe, ya maap" ucap Maulidya sambil tersenyum, sampai-sampai mata nya seperti hilang.

Teman-teman nya masih fokus mengerjakan tugas nya, sedangkan Maulidya dan Rayhan malah lebih sibuk memakan snack yang di bawa nya.

Bahkan Bu Vita sampai menggeleng kan kepala nya karena melihat tingkah lucu dua sejoli itu.

Bahkan teman mereka juga merasa heran, kenapa kedua teman nya itu bisa sangat akrab. Padahal setau mereka berteman dengan lawan jenis isinya hanya bertengkar, tapi lain jika dengan dua sejoli ini yang selalu akrab dan bertingkah manis.




Rasa di balik persahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang