Suasana di dalam kelas itu mulai mereda ketika Prof. Lee menyelesaikan materinya hari itu. Dengan senyum tipis, ia menutup laptopnya dan berdiri di depan kelas.
"Baiklah, semuanya. Itu saja untuk hari ini," ucap Prof. Lee sambil melirik ke arah papan tulis yang masih penuh dengan catatan dan grafik.
"Jangan lupa, minggu depan kita akan membahas strategi pemasaran global, jadi pastikan kalian sudah membaca bab delapan sebelum datang ke kelas. Ada pertanyaan sebelum kita akhiri?"
Beberapa mahasiswa menggeleng, sebagian lainnya mulai mengemasi barang-barangnya.
"Baik, itu saja." Prof. Lee memandang sekeliling kelas. "Kalau begitu, selamat menikmati sisa hari kalian," lanjutnya dengan nada ramah.
"Oh, Jungkook," Sebelum benar-benar beranjak, Prof. Lee menatap barisan tengah, "bisa bantu membawa ini ke kantorku?" Ia menunjuk tumpukan buku dan berkas di mejanya.
Jungkook mengangguk singkat, ekspresinya tetap tenang seperti biasa. "Baik," jawabnya tanpa banyak bicara.
Setelah memberikan instruksi singkat itu, Prof. Lee segera keluar kelas, meninggalkan barang-barangnya untuk diamankan oleh Jungkook.
Satu per satu mahasiswa mulai beranjak keluar, ruangan yang tadinya ramai kini mulai sepi. Hanya tersisa beberapa mahasiswa yang bisa dihitung dengan sepuluh jari.
Jungkook berdiri dengan ransel di pundaknya, siap untuk pergi ke arah pintu belakang yang mana letaknya berlawanan dengan mimbar dosen.
Jaehyun, yang duduk di sebelah Jungkook, memperhatikannya dengan heran. "Ke mana? Kau lupa dengan barang-barang Prof. Lee?" tanyanya.
Jungkook berhenti sebentar, lalu menoleh sedikit. "Ke toilet dulu sebentar. Aku akan kembali lagi nanti," jawabnya ringan.
Jaehyun mengangguk, mengerti. "Baiklah, kami akan ke ruang diskusi dulu," katanya sambil mengemasi barang-barangnya.
"Ya," jawab Jungkook singkat, sebelum akhirnya keluar dari kelas, meninggalkan Jaehyun yang bersiap-siap untuk pergi ke tempat lain.
Keduanya memang telah sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok setelah kelas selesai bersama dengan tiga anggota yang lain.
🧁🧁🧁
Eunwoo keluar dari kantin dengan langkah santai, satu tangan menggenggam kopi kemasan yang masih hangat. Udara kampus di tengah musim semi masih membawa kesejukan, dengan suara riuh mahasiswa berlalu-lalang di sekitar. Namun, ketenangan yang ia rasakan tiba-tiba terpecah saat seorang gadis muncul di hadapannya.
"Hei!" Eunsaem keluar dari sudut koridor dengan tiba-tiba, membuatnya hampir tersedak. Pria itu mendadak berhenti, matanya melebar.
"Apa? Jangan menakuti orang sembarangan!" Suaranya sedikit sinis, meski jelas ada nada kaget. Ia menghela napas lega setelah memastikan tidak ada percikan cokelat apapun di lantai. "Hampir saja minumanku tumpah."
"Ayo ikut aku!" Tanpa menyerukan maaf, gadis itu menarik lengan Eunwoo dengan cepat, menyeretnya ke sudut yang lebih sepi, jauh dari keramaian.
Eunwoo memperhatikan sekeliling yang benar-benar kosong. Tiba-tiba bersandar di dinding terdekat, kedua tangannya dilipat di depan dada. "Kenapa kau membawaku ke tempat sepi begini?" tanyanya dengan nada ketakutan yang dibuat-buat.
Eunsaem mendengus, "Bodoh! Aku yang seharusnya waspada terhadapmu!"
Ia mengangkat bahu, lalu memasang ekspresi main-main. "Ya, ya. Jadi, ada masalah apa?"
Wajah Eunsaem tampak sedikit serius saat ia akhirnya bertanya, "Apa kau tahu bagaimana tipe ideal Jungkook?"
Eunwoo terdiam selama dua detik, matanya melebar tak percaya. "Kau mau merebut tunangan sahabatmu sendiri?" tuduhnya dengan suara yang begitu menggelegar, memenuhi sudut koridor yang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ARCADE
FanficKim Yerim dan Jeon Jungkook sudah bertunangan selama tiga tahun, tapi hubungan keduanya kian hari semakin merenggang. Yerim dengan banyak ide-ide mengejutkan, tidak mampu menggerakkan Jungkook yang acuh setiap saat.