Freya berjalan sedikit cepat, saat seseorang menabrak pundak nya, tapi aneh nya dia malah terjatuh ke bawah lantai sedangkan Freya hanya memandang datar orang itu.
"Aduhh, loh Freyaa!?" Suara Flora menggema di seluruh koridor rumah sakit, reflek Freya menutup telinga nya dengan kedua tangan nya.
"Bisa gak sih lo jangan teriak" Suara datar Freya, Flora berdiri dengan mandiri, Flora tahu orang ini kadang peka kadang tidak peka.
"Gak bisa" Freya memutar mata malas, saat Freya ingin melanjutkan langkah dan meninggal Flora, tiba tiba tangan Flora menghentikan langkah Freya.
"Muka lo kenapa?" Khawatir Flora, Freya memalingkan wajah nya ke arah lain menghindari kontak mata dengan Flora.
"Jangan sok peduli" Freya menghempaskan tangan Flora, ia kebingungan dengan sifat Freya kadang baik, kadang galak, kadang cuek, semua sifat yang di miliki Freya membuat si gadis pendek tertarik dengan nya.
"Gua obatin" Tawar Flora, ia berharap Freya menerima tawaran nya untuk mengobati luka di wajah Freya.
"Gak usah, udah di obatin dokter Ashel" Freya melangkah kaki meninggal Flora yang sedang mematung.
"Eh,,,, Fre-" Saat Flora membalikan badan nya, terlihat kalau di situ sudah tidak terlihat Freya, ia benar benar meninggalkan Flora.
"Aneh"
***
Saat Freya tiba di rumah ia di sambut dengan pertanyaan dari mama chika "Freya muka kamu kenapa?" Freya acuh ia berjalan mengabaikan Chika dengan tatapan datar nya.
"Freya mama lagi ngomong sama kamu"chika bangkit dari sofa menghampiri Freya di dapur.
"Freya mama lagi ngomong bisa di dengerin sebentar gak?!" Chika sedikit menikah nada bicara nya, Freya menyimpan gelas, menoleh ke Chika, Freya sedikit demi dekit mendekati Chika, Chika yang agak sedikit takut dengan anak tirinya itu agak sedikit mundur.
Chika terbentur tembok, Freya yang sudah di dekat sangat dekat dengan Chika, ia menyimpan tangan kedua tangan nya di samping ke kepala Chika.
"Saya dengerin kok" Dengan suara berat Freya, Chika merinding dengan suara Freya barusan, ia menetralkan jantung nya.
"Muka kamu kenapa Freya" Chika memegang pipi Freya yang lebam, Freya hanya menatap dalam mata Chika saat satu air mata nya turun dari Freya.
"Cinta pertama saya yang menyakitkan" Ucap tiba tiba Freya, ia masih menatap mata Chika dalam, Freya berharap Chika peka dengan kata kata nya.
"Maksud kamu Fre" Chika tidak tahu dengan maksud kata kata Freya barusan, namun Freya tetap diam dengan mata yang masih menatap mata Chika dengan tulus.
"Kalau saya katakan, cinta pertama saya itu anda,,,, apa anda percaya?" Lirih Freya, terlihat dari pantulan bola mata Freya, Chika yang sangat terkejut dengan ucapan Freya, seakan waktu cepat sampai ia harus mencerna kata kata nya.
"Maaf" Freya menunduk tapi tangan nya masih setia di pinggir Chika, Chika hanya terdiam dan menjadi jadi datar.
"Kamu tahu cinta pertama kamu itu gak boleh ada di dunia?" Freya mengangguk pelan.
"Kamu tahu, mama beda jauh umurnya dengan kamu? " Freya mengangguk lagi.
"Dan kamu tahu kalau mama nikah sama papah kamu" Freya mengangguk lagi, ia hanya bisa diam dan mengangguk.
"Tapi,,,, " Freya menjaga kalimat nya, saat ia mengangkat pandangan nya ke arah mata Chika, terlihat kekecewaan di dalam mata Chika.
"Saya sudah melupakan semua itu, walau masih ada rasa yang tersisa di hati saya ma" Freya melangkah mundur menjauh dari Chika.
"Kalau ini takdir pasti akan di satukan, kalau tidak kita harus mengihklaskan apapun itu" Freya berjalan menjauh dari Chika, saat ia ingin menaiki tangga, satu nama seseorang terlintas di pikiran Freya.
"Flora"
"Apa gua serius sama Flora" Freya melamun di balkon, ia mengambil gitar di samping nya dan memainkan nya.
Sesaat Freya memainkan gitar ia kembali terdiam.
"Rasa nya kalo gua deket dia kebawaan nya pengen banget ngelindungin dia""Apa gua mulai ngelupain mama Chika ya" Freya menatap langit, Freya merasa dirinya bodoh saat mengatakan rasa kepada mama tirinya itu.
"Ahkk tholol lo Freya ngapain ungkapin kata kata goblok itu sihhhh" Freya menambah rambut nya sendiri, Freya menatap HP nya itu lihat siapa yang mengirim pesan padanya.
Anak beruk (olla)
Ketua gua minta maaf ya
Lo boleh kok mukulin gua sepuas lo
Idih gak jelas bgt lo la
Loh ketua gak marah
Apaan sih?
Gak penting banget marah sama lo
Kirain ketua marah
Bacot
Vote nya broo komen
KAMU SEDANG MEMBACA
CRIMINAL
Teen Fiction"Biarkan aku membuatmu bahagia selamanya. Kamu hanya perlu melakukan satu hal: jatuh cinta padaku." seorang gadis yang tak sengaja menampar ketua geng motor terkuat VGL yang terkenal dingin dan kasar yang membuat dia harus terjerumus ke dalam masal...