Felix

147 20 2
                                    

"Dari mana fel?" Hyunjin menaruh kaleng beer yang baru saja ia minum di atas meja saat melihat felix yang baru saja pulang di waktu seharusnya mereka sudah terlelap.

"Main, sama seungmin!" Jawab felix singkat

"Gak harus pulang jam 1 malam kan?"

"Emang kenapa? Lo tidur diluan aja, kan gue udah bilang gausah tunggu gue"

"Felix, bukan itu masalahnya"

"Terus?"

"Lo lagi gak tinggal sendiri, ada gue juga dirumah ini" balas hyunjin

"Ya makanya, gue suruh tidur duluan"

"Fel, lo kenapa sih? Udah mau sebulan sikap lo kaya gini, lo masih belom maafin gue?"

"Gue main sama seungmin, lo juga kenal!"

"Ya tapi gue merasa akhir-akhir ini lo menjauh, lebih sering keluar, pulang malam"

"Udah lah hyun, gue gamau ribut, gue capek!"

Felix meninggalkan hyunjin yang sedari tadi menunggunya pulang, ia mengganti pakaian nya dan beranjak ke kasur. Menarik selimutnya, kemudian tidur membelakangi tempat dimana hyunjin biasa tidur.

"Fine, terserah lo!" Celetuk hyunjin yang juga membelakangi felix, dan menyusulnya tidur.

**********

Hyunjin dan felix sudah lama berteman. Mereka dekat sejak kelas 2 SMP sampai sekarang diumur mereka yang beranjak 27 tahun. Bagi hyunjin, felix adalah hidupnya. Disaat hyunjin harus mengalami kekerasan yang dilakukan oleh ayah tirinya, felix selalu ada untuknya. Mengisi hari-harinya dan membuat hidupnya tetap berjalan. Berbeda dengan felix, yang hidupnya bisa dibilang lebih dari cukup dan juga pintar. Namun teman-teman di sekolah sebelumnya enggan berteman dengannya karna suatu hari felix pernah kepergok mencium salah satu teman laki-lakinya saat tertidur di gedung olah raga. Ayahnya marah besar hingga menyuruhnya untuk pindah sekolah dan mengatasi sexualitasnya. Disaat itulah ia bertemu dengan hyunjin. Teman laki-laki yang menerima felix apa adanya.

Saat lulus kuliah, mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Menurut hyunjin, hidup bersama felix akan terasa sangat menyenangkan. Karna selama ini ia hidup dalam tekanan, hanya saat bersama felix lah ia bisa bebas dan menjadi dirinya sendiri. Oh ya, dan juga ia bisa lepas dari siksaan ayah tirinya yang kerap memukulinya jika sedang mabuk. Dan itu terbukti, felix pun menerima tawaran hyunjin untuk tinggal serumah. Saat felix berkata "apa gapapa lo tinggal sama gue yang homo?". Hyunjin menjawab sambil tertawa "Gapapa. Kalo emang lo bisa jadi diri lo saat sama gue. Tinggal sama temen yang homo bukan masalah besar".

Lagipula, hyunjin merasa felix ataupun dirinya tidak akan saling jatuh cinta. Hyunjin straight, walaupun felix tidak. Saat SMU mereka pun punya pasangan masing-masing. Jadi sekali lagi, itu bukan masalah untuk hyunjin.

Tapi, semua berubah saat sebulan lalu.

Hyunjin pulang dengan keadaan mabuk, sangat mabuk karena putus cinta. Iya, hyunjin dicampakkan pacarnya.

"Gosh hyunjin, apa-apaan?" Seru felix yang langsung tertubruk tubuh hyunjin saat ia membuka pintu.

"Feliix.. feliixx.. hahaa"

"Lo kenapa sampe mabok banget gini sih?"

"Fel.. fel.. fel.. putuus fel.. bisa bisanya dia putusin gue.." seru hyunjin diatas ambang sadarnya

"Apasih? Heh sadar dulu, lo berat anjing!"

"Sstt.. sakit fel, sakiit.."

Hyunlix Oneshoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang