7

160 33 7
                                    

Sudah tiga bulan lebih semenjak tahun ajaran baru dimulai, hari besar lainnya dihadapi sekolah Hinata. Yaitu hari ulang tahun alias HUT dari kota tempat tinggalnya, Konoha. 

Setiap tahun, setiap hari raya itu semua instansi baik pendidikan, pemerintahan hingga swasta di Konoha ikut memeriahkan lomba karnaval yang diadakan oleh pemerintah kota. Sekolah Hinata yang suka disebut-sebut sebagai sekolah SMA favorite di Konoha tentunya jadi salah satu peserta yang begitu totalitas mengikuti hajat ini. 

Sekolah Hinata selama ini selalu menjadi juara bertahan untuk tingkat SMA-SMK dan sederajat. Tapi sebenarnya dari pada menganggap ini perlombaan juara memperebutkan titel, sekolah Hinata lebih suka menganggap ini sebagai ajang menunjukan kepada publik tentang kreativitas dari setiap instansi yang berpartisipasi.

Setelah berbulan-bulan bersiap, akhirnya hari karnaval pun berlangsung. Kontingen dari SMANSA Konoha terdiri dari perwakilan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Barisan dibentuk berdasarkan eskul masing-masing. 

Eskul yang memimpin barisan terdepan tentu saja adalah eskul pasukan baris berbaris. Suara dari klub marching band tentu akan jadi suara yang paling mendominasi. Setiap klub benar-benar tampil totalitas dan sesuai dengan keunggulan masing-masing. 

Selain itu biasanya klub kesenian yang menjadi klub yang juga cukup menonjol, entah itu dari klub tari tradisional, musik gamelan, termasuk juga klub teater. Ini dikarenakan tampilan pada anggotanya yang unik-unik dan terkesan memberikan pertunjukan seni di sepanjang perjalanan pawai. 

Eskul teater sendiri mengambil konsep cerita Orihime dan Hikoboshi. Ini diambil dari pentas teater yang ditampilkan oleh para anggota baru kemarin. Setiap anggota yang ikut karnaval memakai kostum mereka, termasuk Hinata. 

"Semuanya harap langsung ke halaman sekarang, ya. Kita udah harus siap-siap baris!" 

Titah dari seorang kakak kelas membuat Hinata yang baru saja mengunggah fotonya di instagram segera mengunci ponsel. Ia yang tadi mengobrol bersama Amaru, Sarada dan Gaara juga beberapa anak teater lain yang memang sudah siap dengan kostum mereka masing-masing itu langsung bergegas keluar ruangan. 

"Tapi nanti pasti panas, ya."

"Ih, mending panas-panas tahu. Kalo hujan-hujanan lebih gak kondusif lagi."

"Pemkot harusnya manggil Mbak Rara pawang ujan itu, sih."

"Gak usah Mbak Rara, nih kita punya Mamas Gaara. Dukun tanpa alis andalan kita semua."

Hinata dan teman-temannya terus berbincang sepanjang jalan mereka ke halaman sekolah. Selepas dari pentas teater yang mereka garap bersama, Hinata dan sesama anggota baru lainnya memang menjadi benar-benar mengenal satu sama lain. Terutama Sarada, Hinata menjadi dekat dengan Sarada dan Sarada yang dekat dengan Gaara pun membuat mereka bertiga jadi lebih nyambung bersama, ditambah juga Amaru tentunya. Mereka jadi sering berempat bersama, sudah cocok untuk bersaing dengan member AESPA. 

Saat sudah tiba di halaman, ternyata sudah ada banyak murid dari eskul lain di sana. Ada yang sudah hampir benar-benar berbaris, ada yang sudah masuk barisan tapi formasinya masih acak-acakan karena sibuk bersiap-siap juga. 

Hinata dan teman-temannya celingukan mencari para kakak kelas yang tadi lebih dulu ada di barisan tempat klub teater harusnya berada. Katanya mereka di belakang barisan klub basket. 

Setelah menemukannya, mereka pun segera berjalan ke sana dan mulai membentuk barisan. Di antara deretan manusia-manusia dari klub lain tadi, Hinata juga sempat bersitatap dengan Naruto di antara anggota klub futsal, ia melambaikan tangannya sekilas yang dibalas anggukan dan senyum kecil lelaki itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EPIPHANY [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang