-🧟-
"Invers fungsi eksponen itu fungsi logaritma. Lo kepilih jadi perwakilan olimpiade Matematika, tapi hal sekecil itu masih mikir?"
Suara Alvaro membuyarkan fokus Abrisam dari soal-soal invers yang masih belum ia kerjakan. Cowok itu tersenyum remeh lalu melirik bosan kepada anak dari sahabat orang tuanya---ralat, lebih tepatnya si keparat sok jenius yang merangkap sebagai saingan satu angkatan.
Alvaro Jasver Dhanurendra, putra pertama sekaligus putra tunggal dari pasangan Basic Dhanurendra dan Adila Pangesti. Orang tuanya sangat berbudi luhur dan punya wibawa setinggi angkasa. Sayang sekali putra sematawayangnya sangat kekurangan adab dan sopan santun.
"Jangan sok tahu, gue bahkan udah nyelesaiin lebih dari setengah dari soal-soal ini tanpa pake alat tulis. Kalo lo mau pamer kejeniusan di otak lo itu, minimal ngebahas materi Matematika Analisis. Tunggu, gue ragu lo bisa Matematika Analisis, secara lo masuk tim Olim Fisika."
Alvaro mengabaikan sindiran itu dan memilih duduk di sofa yang berhadapan dengan Abrisam.
"Ngapain jauh-jauh ngebahas Matematika Analasis? Matematika Dasar aja gue yakin lo belum katam."
Abrisam menatap Alvaro tajam. Bajingan. Bukan Alvaro jika tidak membuat ujung kepalanya mendidih.
Oke. Jika itu mau Alvaro, ia akan meladeninya.
"Something that seems obvious, is not obvious at all."
Senyum miring tercetak jelas di bibir Alvaro.
"Definisi dari Matematika Analisis. Materi matematika yang paling dibenci sama mahasiswa matematika. Gue bakal jabanin lo buat adu cepet-cepetan ngerjain Analisis Kompleks sekarang juga atau minimal Analisis Real," lanjut Abrisam lancar, memancing Alvaro.
Alvaro bersedekap. "Seperti yang lo bilang, Something that seems obvious, is not obvious at all. Emang kelihatannya aja jelas dan nyata tapi justru itu yang bikin jawaban di setiap pertanyaan Analisis nggak jelas. Mana bisa soal Matematika Analisis digunain buat kompetisi---"
"Bilang aja lo takut kalah," serobot Abrisam menantang.
"Kalo lo mau tanding, kenapa gak pake materi kalkulus? Bukan kalkulus yang udah lo pelajarin di sekolah. Tapi, kalukus lanjut atau minimal kalkulus multivariabel," saran Alvaro balik menantang.
Sudut bibir Abrisam berkedut. "Kalo itu mau lo, siapa takut?!"
Alvaro tersenyum miring. Abrisam dengan sifat tidak mau kalahnya.
Abrisam Kei Efendi. Abrisam adalah putra pertama dari pasangan Dirga Efendi dan Laura Adisti. Yup, Abrisam adalah putra dari sahabat orang tuanya yang sialnya membuat Alvaro terpaksa berteman dengan si keparat itu sejak masih memakai popok. Ironis memang. Tapi, itu adalah faktanya.
"Find the volume of the quadrilateral that limits the x-coordinate to the plan
z = 6-2x-3y!"Suara berat seorang pria, membuat Alvaro dan Abrisam yang saling melempar tatapan mematikan, menoleh. Basic Dhanurendra berdiri dengan tampang bersahaja sambil bersedekap dada. Di sampingnya ada Adila, Dirga, dan Laura yang tampak menampilkan ekspresi maklum melihat perdebatan putra-putra mereka.
"Katanya mau adu matematika kan? Coba kita lihat siapa yang paling pertama nyelesaiin soal itu duluan," lanjut Basic setelah memberikan satu pertanyaan tentang Kalkulus Multivariabel.
Alvaro dan Abrisam saling tatap, lalu dengan cepat mencari alat tulis.
🧟
Felora keluar dari kamar dengan wajah yang memerah serta anak-anak rambut yang sedikit basah. Semua orang yang mengenalnya pasti tahu apa yang baru saja ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE 2: [TCBX 22]
Teen FictionKetika ancaman zombie menyeret empat remaja ke sebuah kasus besar yang pernah melibatkan orang tua mereka di masa lalu.