015

22 4 0
                                    

Karena jurusan kami sedang dalam tekanan yang besar, sebagian besar orang bersiap untuk mengikuti ujian masuk sekolah pascasarjana dan pindah jurusan, sementara sisanya bersiap untuk mengikuti ujian bahasa Inggris untuk pergi ke luar negeri.

Orang tuaku juga mencoba membujuk ku untuk belajar di luar negeri. aku sangat cemas saat itu, karena aku bingung harus berbuat apa baik secara akademis maupun emosional. Aku berada di persimpangan jalan yang kritis dalam hidup ku.

Aku agak marah pada Xinyu, benci karena dia bersikap begitu masuk akal namun tidak berperasaan, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan.

Setelah itu, aku memulai perjalanan yang sulit untuk mengikuti tes TOEFL dan GRE. Aku mengikuti kelas tambahan di malam hari dan menghabiskan banyak waktu untuk menghafal kata-kata dan mengerjakan tes latihan. Awalnya, aku tetap menemui Xinyu, tetapi akhirnya aku tidak punya waktu lagi dan hanya menghubunginya melalui telepon seluler.

Suatu hari, teman sekamarku tanpa sengaja bertanya padaku, “Kenapa aku tidak melihat teman sekelasmu datang menemuimu?”

Tiba-tiba aku tidak tahu bagaimana menjawabnya. Bisa dibilang aku tidak pernah memikirkannya.

Setelah teman sekamarku menanyakan hal ini, dia mulai mengobrol dengan beberapa orang lain sementara aku berbaring di tempat tidur, tidak bisa tidur.

Saat itu, itu adalah hubungan pertamaku dalam arti sebenarnya, dan aku tidak punya hal apa pun yang bisa dijadikan acuan, belum lagi aku tidak bisa membicarakannya seperti gadis-gadis lain, tetapi tidak akan ada keraguan di hatiku dan emosi-emosi negatif dalam hubungan kami.

Aku memikirkannya sepanjang malam dan merasa bahwa Xinyu tidak begitu mencintaiku. Aku mencoba untuk tidak mengiriminya pesan, dan tentu saja, dia tidak berinisiatif untuk menghubungi aku.

Kutipan-kutipan motivasi yang pernah aku lihat saat itu muncul di kepala aku. Sesuatu tentang orang hanya mampu mencintai seseorang tujuh puluh delapan persen dan menyimpan sisanya untuk diri mereka sendiri, dan sesuatu tentang harus kuat agar memiliki inisiatif dalam mencintai.

Maka dari itu, aku mengalami masa belajar yang paling gila sejak masuk kuliah. Siang hari, aku menghafal kata-kata sampai pusing dan ketika kembali ke asrama pada malam hari, aku akan menuliskan semua emosi negatif yang aku rasakan di buku harian. Setelah itu aku akan tidur, lalu mulai lagi.

Aku sudah menulis tiga atau empat buku harian tebal, dan Xinyu akan muncul di buku-buku itu hampir setiap hari. Karena niat awalku adalah untuk menulis kisah kami, awalnya semua tentang dia, kemudian aku mulai memasukkan aspek-aspek lain dari hidupku, dan bahkan kemudian, bagian-bagian tentangnya berangsur-angsur berkurang.

Ketika aku selesai mengikuti GRE dan TOEFL, Xinyu mulai belajar di departemen pusat rumah sakit dan menjalani banyak tes laboratorium dan profesional, jadi dia tidak mengizinkan aku menemuinya.

Jadi, selama tahun terakhir, aku hanya pergi beberapa kali. Jelas bahwa dia sengaja menjaga jarak dariku. Mungkin dia sudah memutuskan untuk putus denganku ketika dia membujukku untuk pergi ke luar negeri, atau bahkan lebih awal.

Pada tahun terakhir, beberapa gadis lain di asramaku yang punya pacar memutuskan hubungan dengan mereka kecuali satu gadis yang berasal dari Beijing bersama pacarnya. Semua orang menerima keputusan ini dan menjadi terbiasa dengan suasana tersebut.

Yang cukup menarik, mereka yang mengusulkan untuk putus adalah semua gadis. Mungkin gadis-gadis lebih bijaksana di saat-saat kritis, atau para lelaki memberikan petunjuk sambil menunggu mereka membicarakannya, atau itu hanya kebetulan?

Aku tidak tahu. Kisah-kisah mereka tidak memiliki referensi apa pun bagiku.

Aku mengeluarkan ponselku dan menemukan foto profil Xinyu, ternyata ruang obrolan kami tidak lagi berada di bagian atas. Aku mengirimkan pesan padanya.

“Apakah kita putus?”

Dua jam kemudian, Xinyu mengirim satu kata, “Maaf.”

Di semester kedua tahun terakhir, aku tidak melakukan apa pun sambil menunggu hasil pendaftaran. Kampus kami tidak memiliki banyak lapangan dan tidak banyak orang yang bermain. Lapangan basket telah dipecah menjadi lapangan bulu tangkis.

Aku kemudian menemukan seorang pelatih dan secara metodis mulai belajar bulu tangkis. Pelatih meminta ku untuk berlatih lari jarak jauh, jadi aku menghabiskan seluruh waktu untuk berlari dan bermain bola.

Jika energi seseorang terfokus pada satu atau dua hal yang disukainya, ia bisa melupakan hal lainnya.

Saat itulah aku kembali merasakan kegembiraan berolahraga. Kegembiraan karena cinta akan membuat seseorang mabuk, sementara berolahraga akan membuat seseorang segar kembali. Yang terpenting, hatiku kembali terasa bebas. Meskipun aku sering memikirkan masa lalu. Namun, hatiku tidak lagi terikat sepenuhnya pada satu orang.

Hak atas emosiku akhirnya menjadi milikku. Aku tidak tahu apakah ini hal yang baik atau buruk.

Pada bulan Agustus tahun yang sama, aku tiba di Amerika Serikat. Ibuku menyiapkan tiga koper besar, berisi berbagai keperluan sehari-hari, dan dia bahkan ingin menaruh panci, wajan, dan pisau dapur di dalamnya.

Hingga saat itu, aku senang menulis dan lebih suka menulis dengan tangan. Aku membawa semua yang telah aku tulis selama bertahun-tahun.

Setelah periode awal yang tidak stabil karena harus mencari apartemen, membeli perabotan bekas, mendaftar di kampus, dan memilih kelas, semuanya berjalan lancar. Aku berhasil beralih ke jurusan teknik, dan untungnya itu tidak terlalu berat. Tidak ada buku cetak untuk dibaca saat itu, jadi aku membeli kindle dan mulai membaca buku elektronik dan mulai menulis dengan komputer juga.

Suatu malam, aku tiba-tiba teringat Xinyu, jadi aku mengeluarkan semua buku harian ku dan membacanya. Hatiku sudah tidak merasakan apa-apa.

Tiba-tiba aku punya ide aneh dan pergi ke forum yang terkenal untuk orang Tiongkok di Amerika saat itu. Forum itu punya banyak bagian, salah satunya punya suasana yang menyenangkan dengan sedikit orang di dalamnya, semua orang suka menulis apa yang ada di pikiran mereka. Anggota forum itu juga ramah.

Meskipun itu akan mengakhiri hubungan kami, aku memutuskan untuk menulis dan mengunggah kisahku dan Xinyu.

「✓」 See You There and Us - SOXINZ VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang