Pernyataan

59 6 0
                                    

Sesuai dengan yang direncanakan, hari ini Sion akan mengungkapkan perasaanya pada Yushi. Sion bukan termasuk orang yang romantis seperti Riku dan segentel Ryo. Sion merasa jauh berbeda dengan kedua temannya. Tapi Sion yakin jika dia bisa membahagiakan Yushi dengan caranya sendiri. Kurang lebihnya Sion telah belajar dari Jaehyun, ayahnya sendiri cara mengungkapkan perasaan dengan romantis.

"Maaf nunggu lama, ayok berangkat." ujar Yushi yang barusaja masuk kedalam mobil Sion. Oke, target telah ada didekatnya sekarang. Ayahnya berkata jika ingin pergi dengan orang spesial pertama-tama tentukan tempatnya, lalu puji dia mengenai penampilannya.

"Kita mau kemana?" tanya Yushi.

"Kejutan. Baju yang bagus, orang yang memakainya juga cantik." ucap Sion tiba-tiba. Yushi membuang muka, menyembunyikan semburat merah yang ada dipipinya.

"Ma-makasih." ucap Yushi malu-malu.

Selama perjalanan Yushi berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang. Suasana di mobil sangat hening, Yushi takut Sion dapat mendengar suara detak jantungnya. Jujur saja Yushi akui Sion terlihat berkali-kali sangat tampan saat ini. Apalagi raut fokusnya, sangat menambah kadar ketampanan seorang Jung Sion.

Mobil telah berhenti berjalan, Yushi melihat sekeliling. Untuk apa Sion mengajaknya ke bukit. Apalagi suasana disini sangat tenang. Yushi tak mau berpikiran buruk tentang Sion, dia yakin Sion tidak jahat. Benar saja, Yushi terkejut saat matanya melihat pemandangan yang sangat indah dari atas bukit. Apalagi udara disana sangat sejuk.

"Yushi ... Aku ingin tau, sejujurnya sejak pertama kali aku melihatmu ada rasa asing yang timbul. Aku juga selalu ingin berada di dekatmu, ingin melindungi mu. Lalu aku sadar aku telah jatuh pada pesona Tokuno Yushi. Aku memang tak seromantis lelaki lain, tapi aku akan berusaha untuk membuatmu bahagia dengan caraku sendiri." ucap Sion panjang lebar.

Yushi mendengarkan setiap kata yang Sion ucapkan. Jantungnya kembali berdegup kencang, nafasnya tercekat saat tangan Sion meraih kedua tangannya. Yushi menatap Sion, yang juga tengah menatapnya.

"Yushi, Will You Be Mine?" Yushi tak mampu lagi menahan senyumnya. Kalimat yang dia tunggu-tunggu untuk diucapkan Sion akhirnya dapat dia dengar. Bohong jika selama ini Yushi tak memiliki perasaan apapun pada Sion.

"Yes, I will." Yushi langsung menabrakkan tubuhnya dengan Sion. Memeluk Sion dengan erat untuk menyembunyikan wajah malunya.

"I love you, Tokuno."

"Love you too."

Sakuya menatap sekeliling untuk mencari keberadaan Ryu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sakuya menatap sekeliling untuk mencari keberadaan Ryu. Bukannya Ryu, malah Ryo yang dia temukan. Tapi tak masalah, Sakuya mendekati Ryo.

"Saku, ngapain?" Ryo menatap penampilan Sakuya yang terlihat berbeda. Terlihat menawan dan anggun.

"Woaw kamu beda banget sama sakuya yang Ryo kenal."

"Ish Ryo. Kan aku harus nyesuain diri sama lingkungan pertemanan kak Ryu. Nanti kalo kak Ryu malu gimana?" ternyata oh ternyata seperti itu alasannya. Ryo mengakui jika lingkungan pertemanan Ryu sangat berbeda dengan dirinya dan Sakuya. Ryo menatap sekeliling, teman-teman Ryu memakai pakaian dan barang terkenal.

"Hai sayang, kamu udah Dateng?!" sambut Ryu pada Sakuya. Baru saat Sakuya hendak memeluk Ryu, tubuhnya lebih dulu diangkat dan dilemparkan ke kolam berenang. Semua mata menyaksikan kejadian tersebut, Sakuya menyembul dengan keadaan basah.

"Hiks ... " isak Sakuya.

"Sayang aku minta maaf, memang gini cara kami party. Ulurkan tanganmu biar aku bantu kamu naik." Sakuya tak bergeming. Dirinya masih menunduk enggan mengangkat kepala, terlalu malu. Jika dia punya sihir menghilang, mungkin itu akan sangat membantu saat ini.

"Ryu ... Lo harusnya tau apa yang sakuya suka, serta apa yang membuat sakuya nyaman. Bukan menuntut sakuya untuk mengikuti gaya lo." ucap Ryo sambil membantu sakuya bangkit dari kolam renang.

"Terimakasih atas undangannya. Gue minta Lo jangan lagi munculin diri didepan sakuya." Ryo membawa sakuya pergi dari tempat itu. Sakuya basah kuyup, Ryo segera membawanya pulang untuk berganti baju. Saat sampai dirumah Ryo meminta sakuya untuk segera mengganti pakaiannya. Orang tua sakuya tentunya terkejut melihat keadaan anak manisnya yang datang dengan keadaan basah kuyup. Disaat sakuya mengganti pakaian Ryo menjelaskan apa yang sakuya alami.

"Ryo, tolong bantu bibi. Antarkan ini ke kamar sakuya." pinta ibu sakuya. Ryo menyanggupi, dia bawa nampan yang berisi susu hangat juga roti itu kedalam kamar sakuya.

Pandangan pertama yang Ryo lihat adalah Sakuya yang tengah menatap dirinya dicermin.

"Ryo ... Apa aku tak pantas dengan kak Ryu?" tanya Sakuya saat menyadari keberadaan Ryo.

"Bukan kamu. Tapi kak Ryu yang tak pantas dengan mu, sakuya. Kamu itu cantik, manis, gemas secara alami. Tak perlu barang-barang mahal. Apapun yang kamu pakai akan terlihat sangat menakjubkan jika dipakai oleh mu." jelas Ryo.

"Tapi Ryo ... " Sakuya menggeleng tak setuju dengan ucapan Ryo.

"Aku belum beres bicara. Mungkin kamu harus tau ini Sakuya. Selama ini sebenarnya aku sayang sama kamu lebih dari kata sahabat. Maaf, kalo pengakuan ini buat kamu ga nyaman. Jujur aku ga bisa lagi buat mendem perasaan ini lebih lama lagi. Kalo kamu ga punya perasaan yang sama, itu ga masalah. Tapi jangan jauhin Iyo ya." ucap Ryo yang diakhiri  dengan senyum terpaksa.

"Sejak kapan?" tanya sakuya sambil menatap Ryo serius.

"Udah lama."

"Bodoh! Cupu! Kenapa baru bilang?! Ajak aku pacaran sekarang juga." omel sakuya sambil menangis.

"Saku ... " gugup Ryo.

"Kelamaan hiks ... Mending Saku aja yang duluan ngajak Iyo pacaran. Iyo ga boleh nolak. Pokonya sekarang Iyo pacar saku hiks!" Sakuya mengomel sambil menangis. Lucu.

LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang