Utamakan baca deskripsi sebelum membaca.
cerita ini hanya fiksi semata, original tanpa ada unsur copyright nama, copy-paste alur maupun Visual idolnya.
⏤͟͟͞͞☆☆☆★★★☆☆☆⏤͟͟͞͞
1 Januari 2024.
"Tuhan tolong kirimkan seorang penyemangat hidup untuk Abang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Name: Harsara Kielin'yi. Age: 27 years old (2004-2031). Hobbies: Racing and getting drunk. Favorite colors: Black, white and blue. Favorite things: Books and credit cards.
⏤͟͟͞͞☆☆★★★☆☆⏤͟͟͞͞
Rabu, 18 Februari 2004.
Sore hari...
Terdengar jeritan-jeritan seorang wanita yang ingin melahirkan anak pertamanya di dalam ruangan persalinan di sebuah rumah sakit ternama di kota Surabaya.
Jeritan terdengar hingga lima kali, dan kemudian...
Oek.
Oek.
Oek.
Bayi berjenis kelamin laki-laki pun telah lahir ke dunia.
Seorang Dokter yang menyerahkan bayi itu kepada Suster untuk di bersihkan terlebih dahulu.
1 jam lamanya...
Suster kembali sambil mendorong box yang berisikan bayi laki-laki yang baru saja lahir itu ke dalam ruangan sang Ibu.
Terlihat di sana sang Ibu menangis haru karena melihat putranya yang sangat tampan telah lahir ke dunia yang sama dengannya.
Suster menyerahkan bayi itu kepada seorang laki-laki yang berdiri di sebelah ranjang sang Ibu dari anak tersebut.
"Silahkan Bapak dan Ibu, sudah memutuskan untuk memberikan nama putranya siapa?" Tanya Suster sambil memegang alas tulis mini yang terjepit selembar kertas di sana dan juga memegang bolpoin.
Sepasang insan itu saling memandang dan tersenyum, lalu setelah itu mereka melihat kearah Suster lagi.
"Harsara Kielin'yi."
Suster mengangguk dan menulis nama tersebut.
"Dengan artian?" Tanya sang Suster kembali.
"Harsara artinya Kebahagiaan yang memihak dan Kielin'yi artinya adalah kekuatan, jadi jika digabungkan, Harsara Kielin'yi nanti anak ini akan diberikan kekuatan di dalam segala cobaannya, juga mencapai kebahagiaan suatu hari nanti."
Suster mengangguk kembali, lalu berpamitan pergi.
Di dalam ruangan hanya tersisa sepasang ibu, ayah dan juga anak yang sedang tertidur pulas di peluk sang Ibu.
