🌔BUONA LETTURA.🌖
Keesokan harinya...
Fairy terbangun di dalam kamarnya, hari ini ia kembali masuk ke sekolah, karena hari ini adalah hari senin.
Dengan nyawa yang baru terkumpul setengah, Fairy turun dari ranjang tidurnya, mengambil pakaian sekolahnya dan membawanya ke dalam kamar mandi.
Fairy berjalan keluar dari kamar lalu berjalan menuju kamar mandi.
Setibanya di kamar mandi, Fairy langsung memasuki kamar mandi tersebut.
1 jam kemudian...
Fairy keluar dari kamar mandi, ia sudah menggunakan seragam putih abu-abu serta berdasi, lengkap dengan ikat pinggangnya yang melekat dan terpasang pada rok abu-abunya.
Rambut panjangnya yang terurai karena basah, ia mengusapkan handuk kepada rambutnya itu, dan gadis itu berusaha membuat rambut tersebut kering.
Setelah kering, Fairy meletakkan handuk miliknya kembali di jemuran besi.
Gadis itu berjalan keluar dari area kamar mandi, ia berjalan kembali menuju kamarnya.
Di dalam kamar...
Fairy melihat se isi kamar yang masih belum terbangun, dengan enggan ia mengambil toa kesayangannya dan...
"BANGUN, BANGUN, AYO BANGUN SEMUANYA, KALIAN HARUS SEKOLAH, AYO BANGUN DEK-ADEK!!"
Gubrak.
Gubrak.
Lagi dan lagi, anak-anak yang tidur di ranjang bagian atas, terjatuh ke bawah akibat suara toa milik gadis itu.
Anak-anak kecil itu ingin marah kepada Fairy, namun tidak berani karena tatapan tajam yang diberikan oleh Fairy.
Tanpa ba-bi-bu, mereka semua berbondong-bondong keluar dari kamar menuju kamar mandi bersamaan.
Setelah melihat seluruh Adeknya telah keluar semua, Fairy berjalan menuju ranjangnya, ia menaiki tangga yang mengarah ke ranjang atas, dengan sentuhan lembut, gadis itu membangunkan sang Adek yang masih terlelap pada tidurnya.
"Luca Sayang, bangun yuk, udah siang, kamu ga sekolah memangnya?" Tanya Fairy bernada lembut.
Gadis itu membangunkan sang Adek dengan nada lembut, sangat berbeda dengan cara dia membangunkan anak-anak yang lain.
Mendengar suara lembut dan sentuhan, Luca sang Adek pun terbangun.
"Bangun, mandi, nanti Kakak antar ke sekolah," ucap Fairy lagi.
Fairy menarik selimut sang Adek, sehingga anak itu mengangguk, baru gadis itu melangkah turun dari tangga ranjang itu.
"Iya siap, Kakak."
Setelah berkata, Luca kini langsung merangkak turun melalui tangga ranjang, dibantu oleh Fairy yang memeganginya dari bawah.
"Mandi yang bersih ya, biar ganteng dan wangi," kata Fairy mengingatkan.
Luca hanya mengangguk, anak itu berjalan menuju ke kamar mandi yang berada di luar kamar dengan mata yang masih mengantuk.
Fairy yang melihat itupun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Gadis itu kembali ke meja rias, merias dirinya dengan riasan tipis, namun membuatnya cantik.
5 menit kemudian.
Saat Fairy masih merias wajahnya, tiba-tiba terdapat ketukan dari pintu kamarnya.
Fairy menoleh, karena gadis itu sedang merias wajahnya, Fairy hanya berteriak mempersilahkan masuk seseorang yang mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dan Bulan Februari
Teen FictionUtamakan baca deskripsi sebelum membaca. cerita ini hanya fiksi semata, original tanpa ada unsur copyright nama, copy-paste alur maupun Visual idolnya. ⏤͟͟͞͞☆☆☆★★★☆☆☆⏤͟͟͞͞ 1 Januari 2024. "Tuhan tolong kirimkan seorang penyemangat hidup untuk Abang...