Sesampainya vaela di UKS dengan kedua teman nya, Cila dan Refa membantu vaela duduk di atas kasur UKS.
"Makanya hati hati vael gini kan." Omel Cila sedari tadi Cila selalu mengomeli vaela yang sangat tidak hati hati.
"Udah Cila ngomel nya, iya deh lain kali aku hati-hati." Karena vaela sudah lelah mendengar Omelan Cila begitu juga Refa bahkan sedari tadi Refa menyuruh Cila untuk diam, pikir nya apa Cila tidak malu ngomel-ngomel sepanjang jalan di lihat para siswa-siswi.
"Tau kamu tuh ngomel kek emak-emak, kasihan nanti anak mu di marahin Mulu." Timpal Refa karena sudah kesal dengan Omelan Cila.
Cila memanyunkan bibir nya vaela yang melihat itu menjadi gemas berbeda dengan Refa yang menganggap itu seperti kekanak-kanakan. "Ih aku tu khawatir tau sama vaela." Ucap Cila dengan wajah sedih nya.
Vaela tersenyum. "Makasih Cila yang cantik udah khawatir sama aku, sayang deh." Balas vaela sambil mengulurkan tangan nya meminta pelukan, Cila yang paham mengulurkan tangan nya juga untuk memeluk vaela.
"Ih aku gak di peluk juga?." Ucap Refa kesal karena Vaela dan Cila pelukan berdua tidak mengajak nya. "Yah udah sini ref." Balas vaela mengulurkan tangan nya. Hap. Bisa dilihat pertemanan mereka kini menjadi sahabat, 'aku sangat berterimakasih sudah memberikan teman yang sangat baik dan perhatian kepada ku'. Batin vaela sambil tersenyum.
Mereka melepas kan pelukan nya. "Udah, sini aku obatin." Ucap Refa, bangkit dari duduknya untuk mengambil kotak p3k.
Setelah Refa mengambil kotak p3k Refa kembali duduk di samping vaela yang masih terduduk di atas kasur. Refa menuang alkohol untuk membersihkan kan goresan kecil di kaki vaela.
"Nah sudah, sepertinya ini bakal bengkak deh vael!!!" Ucap Refa selesai dengan kegiatan nya mengobati kaki Vaela.
"Eh iya vael kek nya besok nih bengkak deh." Timpal Cila melihat kaki vaela sedikit membiru. "Jadi jangan di bawa jalan dulu." Lanjut Cila.
"Kalau jangan di bawa jalan gimana nanti aku kembali ke kelas Cila..." Balas vaela jika dia tidak boleh jalan gimana cara nya dia akan ke kelas dan pulang sekolah.
"Yah maksudnya jangan sering-sering di bawa jalan gitu loh." Jelas Cila.
Refa menepuk jidat nya sungguh heran dengan Cila. " Cila... Kalau mau berbicara tuh di perjelas Cila kalau gitu vaela gak ngerti apa lagi aku." Kesal Refa.
"Kan Cila selalu salah." Kesal Cila meratapi nasip nya yang selalu salah.
"Sudah gak usah di lanjutin, aku mau ke kelas ini setelah ini ada jam kimia kan!." Ucap vaela, agar drama sederhana ini selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERIXSA
Teen FictionSeorang ketua geng tertarik dengan wanita sederhana, Vaela Alenta seorang gadis yang berhasil mendapatkan hati seorang Erixsa ketua geng BLION yang merupakan penguasa jalanan dan seseorang yang di takuti oleh para siswa dan siswi di sekolah OF OWERT...