Our Stories Last Words (Babymonster Story ~ Rorasa)

The Sound of Your Heart Part I

Babymonster Fanfic

Cast in this story : Rora (17), Asa (19), Rami (20), Pharita (17), Ahyeon (19), Ruka (20), Chiquita (15)

Genre : Romance Comedy (bxg)

Note : Sebelum membacanya, akan ada perbedaan yang author buat di chapter 7 dan chapter 8 nanti ya guys, karena author membuat ceritanya berdasarkan POV dari Asa (chapter 7) dan Rora (chapter 8) sebagai pendukung jalan ceritanya.

Semua peristiwa dalam cerita ini adalah murni fiktif dan tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata. Namun ada juga perasaan nyata yang penulis alami dan tuliskan di sini. Jika ada kesamaan nama dan peristiwa dalam cerita, itu hanya kebetulan saja dan nggak disengaja ya. Dan jika ada scene yang membuat kamu merasa nggak nyaman dengan ceritanya, please skip this!

Dan jangan lupa, jika suka dengan ceritanya, di vote ya, okay. Enjoy the story!

===> Dialog di Chapter Sebelumnya :

"Asa?!? "

~ Rora ~

"Dia itu cowo yang aneh. Bahkan, pertemuan pertama kakak dengannya juga aneh sih. Tapi, sekali kakak ketemu sama cowo itu, nggak tau kenapa, takdir seolah selalu mempertemukan kami berdua, di tempat dan waktu yang sama. Dia selalu tiba-tiba ada di sekitar kakak, seperti sebuah keajaiban, dengan mudahnya ia selalu bisa meninggalkan sesuatu yang tak biasa dalam ingatan kakak. "

~ Asa ~

"Besok, pasti akan jadi hari yang menyenangkan buat kak Asa. Tolong bahagiakan kakakku ya, kak Rami. "

~ Pharita ~

"Iya Ri, aku janji, aku bakal selalu jagain Asa. Kakak janji sama kamu... "

~ Rami ~

Our Stories Last Words

Chapter VII

The Sound of Your Heart Part 1

# Asa POV

Tanpa sadar, kubiarkan lelehan es krim itu menetes di tanganku. Entahlah, sungguh aku tak ingin memakannya lagi. Rasa yang terlalu manis bahkan membuatku tak bisa menyentuhnya. Hingga pada akhirnya kuputuskan untuk membuangnya. Lalu buru-buru kuseka jemariku yang dingin demi menghilangkan rasa tak nyaman yang masih menyertainya.

Jujur, ini masih terlalu rumit buatku. Rami. Segala perasaannya, segala perhatiannya, atau segala hal yang ingin ia coba hadirkan dalam kehidupanku, semuanya bahkan hanya akan berakhir sebagai beban perasaan yang harus kutanggung seorang diri. Aku hanya ingin waktu yang akan menyembuhkan semuanya, tetapi lelaki itu seakan terus memaksakan sang waktu untuk bekerja lebih cepat tanpa menyadari kalau dalam kehidupanku semuanya saat ini sedang berjalan begitu lambat setelah kuputuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Rora.