3. Menyembunyikan

183 24 2
                                    

Waktu sudah menunjukkan untuk pulang sekolah. Siswa siswi mulai berhamburan untuk segera pulang. Begitu pula dengan 2 bungsu Atmaja yang ingin segera pulang dan merebahkan tubuh mereka di kasur namun jemputan mereka belum tiba.

"Aisss ini kok lama banget sih capek nihh," keluh Chenle.

"Sabar le.."

Ting

Notifikasi handphone membuat Chenle berhenti menggerutu.

Papa💸


Pak Jojo gak bisa jemput
Nanti papa yang jemput kalian
Tunggu 30 menit ya

Iss gak mau papa
Udah capek

Aku sama jie naik taxi aja ya

No, papa aja yang jemput kalian
Bisa bisa papa dimarahin mama
Abang abangmu sudah papa chat
satu satu 
Gak ada yang bisa

Pa? ngapain dichat satu satu sih
Kita kan punya grup

O iya papa lupa hehe 😁
Udah pokoknya tungguin papa
Jangan kemana mana

Aku tunggu sama jie di depan Alfamidi

Iya👍

"Kenapa le?" tanya Jisung ketika melihat wajah kembarannya yang semakin cemberut.

"Pak Jojo gak bisa jemput."

"Lah terus kita gimana?"

"Nunggu papa jemput 30 menit lagi."

"Yang lain Abang, mas, atau A'a?"

Chenle menggeleng. "Pada sibuk semua, udah yok nunggu di Alfamidi aja," ajak Chenle sambil menarik kembarannya untuk ke Alfamidi.

Jarak Alfamidi dari sekolah tidaklah jauh. Hanya dengan berjalan kaki sebentar. Sesampainya di Alfamidi, mereka membeli minuman dan beberapa camilan.

Hanya diisi suara kendaraan dan lalu lalang orang orang yang akan berbelanja. 2 bungsu Atmaja sibuk dengan ponselnya masing-masing dan camilan. Mereka menunggu jemputan sambil duduk di bangku depan Alfamidi.

"Ji, lo beli apa buat kadonya kak Na?" tanya Chenle memecahkan keheningan diantara mereka. Jika mereka bicara berdua tanpa ada anggota keluarga Atmaja, mereka akan menggunakan lo-gue.

"Emm gelang nama," jawab Jisung sambil memainkan game yang berada di ponselnya.

"Gelang lagi?"

Jisung mematikan ponselnya. "Ya terus apa lagi? tahun kemarin kan gelang yang ada kelincinya nah sekarang gelang nama."

"Ya jam tangan kek apa baju, hoodie."

"Gue gak tau kesukaan kak Na yang sekarang Le.., yang gue tau kak Na dulu suka banget sama kelinci, hujan, buah peach, warna biru dan benci sama olahan strawberry dan susu."

Chenle menghela nafas. "Iya juga sih.., kalau bukan karena papa kita gak akan tau kesukaan kak Na dan juga.. sosok kak Na."

Jisung tersenyum getir. "Iya berkat papa kita jadi tau sosok kak Na."

ATMAJA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang