3

391 103 6
                                    

Chika hanya diam menunduk saat dirinya di kerumuni orang orang yang tak ia kenal. Rasanya ia ingin sekali menangis tetapi ia malu jika di depan banyak orang.

Tak lama seorang pria dengan setelan jas hitamnya berjongkok di hadapannya.

"Chika"

Chika mengangkat kepalanya lalu tak lama dirinya tersenyum saat melihat seseorang di hadapannya.

"Om sean!"ucapnya dengan senang saat melihat pria yang bernama Sean itu.

"Astaga Chika kamu kenapa bisa disini?"

"Aku nyari bunda om, ohya tadi Chika naik mobil besar om!"

Sean menghela nafas lalu memegang kedua pundak bocah itu, Chika terus berbicara mengenai dirinya yang menaiki bus umum itu sehingga membuat Sean tersenyum. Terlihat raut bahagia dari wajah Chika jika ia senang menaiki kendaraan umum.

"Kita pulang ya, pasti bunda kamu nyariin"

"Tapi Chika mau naik mobil besar lagi om"cicitnya saat melihat sebuah bus melewati mereka yang tengah berdiri di pinggir jalan.

"Iya nanti naik lagi"ujar Sean lalu mengangkat tubuh chika ke gendongannya.

"Maaf ya ini keponakan saya, makasih juga buat kalian yang udah nemenin dia"kata Sean pada orang orang yang sedari tadi disana.

"Iya mas, lain kali awasi bocah ini dia gak mau diam selama di bus"

"Iya mas kalo gitu saya permisi"pamit Sean lalu segera pergi dari sana.









Hari sudah sore Sean baru saja sampai di halaman rumah milik Shani karena Chika merengek ingin bermain di taman mau tak mau Sean menuruti hingga mereka baru pulang sekarang.

Sean memasuki rumah besar itu lalu berjalan menghampiri Shani dan yang lain. Chika yang berada di gendongan Sean pula sudah tertidur karena ia kelelahan beraktivitas hari ini.

"Mah pah"

Kedua orang tua Shani pun menoleh. Shani yang melihat Chika langsung saja berdiri dari duduknya lalu menghampiri Sean yang berdiri.

"Dede!"

"Eungg"lenguh Chika saat Shani dengan tiba tiba mengambil alih tubuhnya dari gendongan Sean membuat dirinya terganggu dari mimpi indahnya.

"Chika tidur ci"

Shani dengan cepat mengelus punggung Chika agar tertidur kembali. Lalu menyuruh Sean duduk diikuti oleh dirinya yang memangku Chika.

"Sean gimana bisa Chika sama kamu?"tanya ve yang merupakan mamah Shani.

"Tadi waktu habis ketemu klien Sean liat Chika mah di pinggir jalan sama orang orang terus Sean hampirin katanya dia nyariin ci Shani"kata Sean lalu menatap Shani.

Shani menghela nafas lalu mengusap keringat di pelipis Chika yang kini sudah tidur lagi.

"Maaf tadi di mall Chika aku tinggal sebentar karena aku ada urusan"

"Tapi aku ga nyangka kalo Chika bakal keluar dari area mall"lanjut Shani.

"Kamu ini Shan lain kali kalo ada kerjaan bawa Chika sekalian biar dia ga hilang"ujar ve geleng geleng kepala dengan anak sulungnya.

"Aku ga mau buat dia kecapean mah"

"Apa perlu Chika ikut mamah aja di Jogja biar dia ga sendirian?"

"Apasih mah gak mau! Dia harus sama aku terus"sahut Shani cepat.

"Kalo kaya gitu kamu harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan Chika sayang, dia masih kecil jangan biarkan selalu sendiri itu akan berdampak buruk bagi Chika"jelas keynal, papah Shani.

Thank You Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang