2

789 114 12
                                    

Di kamar, Chika yang masih memejamkan matanya menggeliat saat merasakan perutnya yang terasa sakit.

"Uhh"

Chika membuka matanya dan melihat sekeliling kamar, matanya berkaca-kaca saat tidak melihat bundanya. Tak lama suara tangisan terdengar Shani yang mendengarnya segera ke kamarnya.

"Bunda hiks"

"Bunda disini sayang"ucap Shani menghampiri Chika yang menangis di atas kasur.

"Sakit bunda"

"Apanya yang sakit sayang?"tanya Shani khawatir saat Chika memeluknya dan mengadu kesakitan.

"Perut Dede sakit hiks"

Shani memangku tubuh anaknya dan mengelus perutnya.

"Hiks sakit"Isak Chika yang menyembunyikan wajahnya di leher Shani.

"Kamu di sekolah makan apa kok bisa sakit perut sih?"

"A-aku cuman makan mie pake saus bunda"

"Cuman kamu bilang?"

Chika memeluk erat tubuh Shani saat mendengar ucapan dingin bundanya membuat ia takut.

"Bunda kan dari dulu udah bilang ke kamu ga boleh makan pedes nanti lambung kamu kambuh"

"Maaf bunda"

"Makan ya"

"Ga mau perut aku sakit"

"Makan dulu baru minum obat"ucap Shani berdiri dengan Chika yang masih digendongnya.

Shani duduk di kursi meja makan lalu ia mengambil makanannya.

"Buka mulutnya Dede"

"Ga mau bunda"rengeknya menyembunyikan wajahnya di dada Shani.

"Kamu harus minum obat sayang jadi makan ya"bujuk Shani lembut.

"Tapi perut aku sakit"cicitnya.

"Iya makan dulu ya baru minum obat"

Chika akhirnya pasrah dan menerima suapan Shani.

*

Shani menatap anaknya dari samping. Sekarang mereka berada di kamar setelah Chika meminum obat dan sekarang ia sedang menyusu.

Shani yang mengantuk pun akhirnya ikut tidur karena ia juga tidak ada pekerjaan.

Tengah malam pukul dua pagi tangisan Chika terdengar membuat Shani yang sedang tidur terbangun.

"Kenapa baby?"

"Hiks hiks"

Shani yang melihat Chika terus menangis pun kembali memberikan asi pada anaknya. Shani pun terkejut saat mulut Chika yang menyesap putingnya terasa hangat, tangannya ia tempelkan di kening Chika dan benar saja anaknya itu demam.

"Bunda jangan tinggalin Dede hiks"Isak Chika menahan Shani yang akan turun dari kasur.

"Bunda mau ambil kompresan dulu sayang kamu demam"

Shani langsung keluar dari kamar meninggalkan Chika yang menangis, tak lama ia kembali dengan baskom kecil dan kain untuk mengompres anaknya.

"Bunda"racau Chika dengan memejamkan matanya saat Shani menempelkan kain di keningnya.

"Iya sayang"

"Bunda kepala Dede sakit hiks"

Shani langsung naik ke atas kasur dan memeluk anaknya yang menangis dengan memejamkan matanya. Shani menyusui Chika yang kini sudah tenang.

Thank You Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang