07.Sebagian memori

152 21 0
                                    

"tidak puas kah masa lalu kita menggangguku?apa ini pertanda kau juga mengalami hal yang sama?"

⟬ᏴᏞᎪᏟᏦ ᎻᎬᎪᎡͲ⟭

07.Sebagian memori

"Apa kamu masih berpacaran dengan dia?"

Manusia yang baru saja kelelahan dari aktivitasnya tadi dengan panas terik yang melanda dan menimbulkan sebuah keringat pada seluruh badannya.Blaze—menaikkan sebelah alis tebalnya.membuat sebuah ekspresi berkedut di keningnya yang basah.

Mata yang merah api seperti berkobar bersama tatapannya yang tajam.ia mencerna pertanyaan yang terlontar padanya."dia siapa? maksudmu Ice?"tanyanya balik.

"Ya siapa lagi."

Blaze mendengus kasar."tentu saja, masalah bagimu?"

"Aku kira kalian putus."

"Kau bercanda?itu tidak akan pernah terjadi!"

Taufan menghela nafas panjang, angin yang terhembus dari hidungnya sangat jelas terdengar.rautnya yang tampak gelisah bersama mata yang tatapannya menurun ke bawah dengan kepala yang menunduk sedikit."Ada apa?kenapa kau diam?"Blaze bertanya lantaran bingung melihat sosok si biru di depannya yang berekspresi aneh.

Tak lama Taufan mengangkat tangannya yang menggenggam ponsel, kemudian menunjukkan sebuah gambar."lihat ini...kamu tidak membaca informasi di tweet?"

mata merah itu membelalak,bahkan pupil hitamnya mengecil seketika.membaca sebuah tulisan yang terpampang jelas dan sebuah gambar yang ia lihat dari benda pipih milik Taufan.ah,tidak.itu mungkin sebuah informasi yang dibuat belaka.ini tidak mungkin benar bukan?Blaze tidak akan pernah percaya dengan apa yang ia lihat.

Tangannya yang mengepal kuat bergetar hebat di balik badannya.dicampur perasaan gemuruh datang berkilat pada hatinya.apa ini adalah sebuah amukkan?Grep!"aku tidak percaya,itu BOHONG!!"bentaknya yang menarik kerah baju sosok di depannya dengan erat.

"T-tapi..ini benar Blaze.Ice dan Hali mempunyai hubungan di belakang mu.semua orang hampir tahu itu.."dengan cepat Taufan menjelaskan, meskipun ia berkeringat dingin karena takut pada Blaze yang menggeram keras.

"Argh!"geram Blaze—melepaskan Taufan dari tangannya, kemudian berlalu pergi dengan cepat meninggalkan lapangan.

Tidak,itu tidak mungkin kan?

****

Sudah beberapa kali Ice menghela nafas beberapa detik yang lalu.namun ia berhenti melakukan hal itu ketika melihat sosok Blaze yang baru saja tiba dengan pakaiannya yang kotor.ia mendekat dengan perlahan,takut saja mood 'kekasihnya' itu sedang tidak baik.ya,Ice dapat melihatnya dari segi auranya.

"Blaze,ganti bajumu.biar aku cuci pakaiannya.."

Melihat keringat yang bersimbah basah keseluruh tubuh Blaze.membuat Ice sedikit gemas karena tidak kuasa melihat sosok kekasihnya lelah.ia tidak tahu apa yang telah dilakukan oleh Blaze.namun ia tahu bahwa lelaki itu sudah mengikuti pertandingan basket.

Tangannya pun terangkat untuk mengambil ransel yang di gendong lelaki sangar di depannya.perlahan ia juga melirik raut wajah alpha sangar itu tampak berkedut.ia sempat bertanya 'kenapa' dan apa yang terjadi tanpa sepengetahuannya? sepertinya sang kekasih benar-benar dalam suasana hati yang buruk.

Grep! Ice tersentak kaget ketika sebuah tangan kekar menggenggam kuat pergelangan tangannya yang tampak kecil di lihatnya.ia menoleh memandang Blaze yang kini juga menatapnya dengan kilatan yang tajam.ini sebuah hal yang menusuk,namun Ice dapat menyangkalnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enigma : Black Heart [Halice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang