06.berbeda satu tahun

112 13 0
                                    

"aku akan berandai,jika saja sikapmu seperti anak muda yang sikapnya setara dengan umurnya.mungkin aku akan tahu,bahwa ternyata dirimu sama sepertiku."

⟬ᏴᏞᎪᏟᏦ ᎻᎬᎪᎡͲ⟭

06.berbeda satu tahun

Kalian tahu?sosok pria manis seperti Thorn itu sebenarnya adalah mahasiswa paling populer di kampus Gronlaind university. Bahkan di sebut kembang desa. Padahal, Thorn hanya seorang mahasiswa biasa.

Katanya mahasiswa perempuan di universitas-nya sering mengejar dirinya. Apalagi julukan yang dimilikinya bukan hanya satu dan dua. Melainkan banyak.

Pria ramah,pria lucu,pria imut,kembang desa versi cowok dan masih banyak lagi yang menggelar dalam diri seorang anak bungsu bernama Thorn.

Ya, mungkin bisa dibilang Thorn itu sangat populer.Maklum,ia adalah adik dari Halilintar yang dikenal sangat tampan. Makanya tidak aneh lagi bagi Solar mendengar hal seperti itu dari mulut orangnya sendiri.

Yang aneh bagi Solar adalah,mana mahasiswa lainnya?mengapa tidak terlihat menemani sosok Thorn dari tadi.

"Kamu tidak punya teman?"tanya Solar yang bingung.Menurutnya,semenjak ia datang pada tempat itu ia tidak melihat atau memperhatikan interaksi Thorn dengan mahasiswa lain yang tetap mengobrol dan bercanda bersama walaupun mereka datang membawa keluarga lengkap mereka.

Berbeda dengan Thorn yang datang sendiri.ya,bahkan sosok Solar pun harus berpura-pura."ada,bahkan banyak"lelaki manis itu merangkakkan kedua lengannya untuk mengulur ke atas. Seakan ia itu menunjukkan betapa banyaknya hal tersebut.

Meskipun lelaki di sebelahnya membalas pertanyaannya.Solar masih heran dan bingung."Terus?dimana teman-temanmu? Aku tidak melihat mereka sejak tadi di aula.Maksudnya...melihatmu saja seperti terkucilkan oleh yang lain."si bensin bertanya lagi.

Tak lama dari itu langkah Thorn terhenti lalu berbalik menghadap si kacamata oranye itu yang ternyata juga berhenti di belakangnya.Ia masih menunjukkan senyum manis dan mata yang menyipit hampir mirip berbentuk bulan sabit dengan netra mata emerald-nya.

Thorn masih belum menjawab pertanyaan kedua dari Solar.Ia masih terdiam menatap si empu yang menunggu apa yang ingin ia balas."mereka bersama dengan kedua orang tuanya."katanya lembut.Lalu beralih memperhatikan taman di depan.

"Ya...menikmati momen bersama di kampus bersama keluarga. Sebetulnya karena hari ini adalah tanggal merah yang cukup menyenangkan."

Solar terdiam terpaku, memperhatikan sosok Thorn yang ia rasa menatap ke arah orang-orang yang berkumpul di taman kampus sembari bersenang-senang dan terlihat begitu bercanda dan bahkan mengambil gambar bersama. Baiklah, sepertinya si bensin mengerti apa yang dirasakan oleh si hijau daun itu.

Merasakan tanpa ada orang terdekat datang untuk menikmati momen itu sangat menyakitkan.Solar tahu akan hal itu,ia dan Thorn sepertinya mempunyai nasib yang sama tapi dalam alur yang berbeda dan perbedaan yang cukup berbeda juga. Intinya level mereka juga berbeda jauh.Solar mungkin juga tahu, bahwasanya Thorn menginginkan kedua kakaknya datang menghadiri acara di kampusnya dan membuat kenangan dan momen manis yang sederhana.Sayangnya, seperti yang dijelaskan sebelumnya.Kedua kakaknya tidak bisa lagi menemani Thorn setiap waktu.

"Kenapa kamu tidak kuliah dulu,sol?kamu pasti berteman dengan Thorn di sini.Dan kita mungkin bisa menjadi teman yang baik.."celetuk si hijau,alias Thorn yang berbalik badan kembali dan menghampiri Solar dengan langkah cepat.Senyumnya masih belum luntur dari ukiran wajah lucunya, hampir membuat seorang tuan bensin yang terkesiap dengan wajah Thorn yang tiba-tiba muncul di depan mukanya juga. Si tuan bensin hampir saja ingin merobek muka si hijau itu.

Enigma : Black Heart [Halice]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang