Chapter 4

428 73 1
                                    


*Sampai didepan rumah Freya ia melihat ada 8 orang dengan jaket bertulisan Black Demon.

"Mau apa lu kesini"ucap Zean

"Hahahaha,ada yang khawatir nih kayanya sampe nyamperin kesini"ucap salah satu dari mereka.

"Anjgg"

Bughhh

*Satu pukulan mendarat diwajah pria itu

"Bangsatt,serangg"ucap pria itu lalu mereka menyerang Zean .

*Terjadi perkelahian disana. Zean memberi perlawanan yang membuat mereka cukup kewalahan.

Bughhhh

Brakkk

Deshhh

*Pukulan dan tendangan Zean Lesatkan hingga membuat mereka terjatuh kini sisa 2 orang bertubuh besar.

"Hahahah,Ternyata seorang Zean gak selemah yang gw kira"ucap salah satu pria bertubuh besar

"Gak usah banyak bacot"ucapnya lalu menerjang salah satu dari pria besar itu dengan tendangan yang sangat keras yang mampu membuatnya terjatuh.

Brakkkkk

*Pria itu membulatkan matanya karena tak percaya dengan tendangan keras dari Zean mampu membuat temanya pingsan hanya dengan satu tendangan.

"Bawa temen lu dan jangan berani ganggu Freya "ucap Zean dengan nada mengerikan.

"Ahhh,cabutt"ucap pria itu lalu menggendong temannya yang pingsan untuk pergi.

*Setelah mereka pergi zean pun hendak pergi namun ada yang memanggilnya yang ternyata sedari tadi memperhatikan perkelahian dia.

"Zean"ucap seorang itu yang ternyata Freya.

"Freya ngapain diluar"balas Zean

"Harusnya gw yang nanya ngapain lu berantem sama mereka"ucap Freya dengan wajah datar

"Ya karena mereka yang mulai"ucap Zean

"Terus itu luka kamu gimana"ucap Freya

"Kamu"benak Zean

"cuman lebam doang"ucap Zean

"Ikut aku"ucap Freya,dengan menarik paksa Zean kedalam rumahnya.

"E eh mau ngapain"tanya Zean

"Udah nurut aja bisa ga sih"balas Freya yang tetap memaksa Zean masuk

*Didalam rumah

"Kamu tunggu dulu aku ngambil p3k dulu"ucap Freya.

"Kok dia ngobrolnya pake aku kamu perasaan tadi lu gw"gumam Zean

*Tak lama datang Freya dengan kotak p3k lalu duduk disamping Zean

"Ngadep sini"ucapnya

"Mau ngapain"ucap Zean

"Udah sini diem"ucap Freya sambil menarik badan Zean agar menghadap kearahnya dan mengobati luka lebam yang ada diwajah Zean.

"Udah selesai"ucapnya lalu merapikan alat yang digunakan tadi.

"Thanks"ucap Zean lalu ia melihat air mata Freya jatuh dari kelopak matanya.

"Eh kok lu nangis sih"lanjutnya.

"Hikss ya kamu ngapain coba berantem kayak tadi sampe pada luka gitu hikss"ucap Freya yang sedang menangis.

"Lohh malah makin kenceng nangisnya"ucap Zean.

"Gw eh a aku nya juga kan gapapa cuman lebam doang"ucap Zean mencoba untuk menenangkannya.

Dia ArzeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang