Bagian 1

2 1 0
                                    

Seorang gadis berwajah manis dengan name tag Auristela Freyalita menginjakan kaki di depan gerbang tinggi bertuliskan SMA MAHESA, menghembuskan nafas sejenak sebelum kakinya mulai melangkah masuk,

Menatap bangunan tiga lantai yang bisa dibilang mewah untuk setingkat SMA di depannya.

Setelah berkeliling selama beberapa menit akhirnya dia bisa menemukan ruangan kepala sekolah, Auris ketuk pintu coklat di depannya dan tak lama suara dari dalam terdengar mempersilahkannya masuk.

"Selamat pagi bu, Perkenalkan saya Auristela Freya pindahan dari SMA Bina Nusantara di Jogjakarta"

"Selamat siang Auris, saya sudah dengar tentang kepindahan kamu, sekarang kamu bisa mulai belajar di kelas 11 MIPA 2 ya, sebentar saya panggilkan wali kelas kamu

Bu ani bisa ke ruangan saya sebentar"

Tak lama seorang guru paruh baya masuk menghampiri mereka berdua dan duduk di sebelah Auris.

"Perkenalkan ini Bu ani yang akan menjadi wali kelas kamu, dan Bu ani ini Auristela Freyalita murid pindahan dari Jogjakarta"

"Salam kenal bu, Auristela."

"Salam kenal Auris, semoga kamu betah di kelas saya ya."

Auris tersenyum ramah, sepertinya tidak terlalu buruk disini, para guru cukup ramah.

Setelah acara perkenalan singkat kini Auris dengan wali kelas barunya pamit keluar dan berjalan menyusuri lorong menuju kelas yang akan di tempati olehnya.

"Nah kita sudah sampai, ibu masuk dulu, nanti kalau ibu panggil baru kamu masuk ya."

Auris mengangguk, ketika guru paruh baya itu masuk untuk memberitahu jika ada murid baru.

"Nak, silahkan masuk."

Setelah di persilahkan kini Auris mulai berjalan masuk, hening, semua murid menatap ke arahnya membuat dia sedikit gugup.

Auris tersenyum menatap penghuni kelas yang akan menjadu teman barunya disini.

"Hai, Perkenalkan aku Auristela Freya murid pindahan dari Jogjakarta, semoga kita bisa menjadi teman baik, terimakasih."

Seorang siswa berdiri dengan senyum di wajahnya

"Salam kenal, Gue Yusup biasa di panggil Shawn Mendes, gue ketua kelas disini semoga kita bisa jadi sakinah mawadah warohmah."

"Huuuuuuhhhhhh"

"Kalo sama lu bukanya sakinah mawadah cup tapi sakinah mawaduh hahahaha."

"Bukan warohmah tapi wah sial."

"Hahahah anjir pengin kencing gue, ketawain si ucup."

"Lagian ngga usah ngaku-ngaku lu cup, tampang lu ngga ada miripnya sama doi."

"Wey jangan salah, Bar. si Ucup emang mirip sama Shawn Mendes tapi bagian upilnya doang."

"HAHAHHAAHAH UPIL CUP UPIL"

"HAHAHA ANJING SAKIT PERUT GUE HAHAHAH."

"Sirik aja lo pada."

Siswa yang memperkenalkan dirinya sebagai Shawn mendes itu duduk kembali karena di bully oleh teman teman minus akhlak di kelasnya, emang anak buah kurang ajar semua.

Auris tertawa kecil melihat interaksi dari mereka, membuat rasa gugup yang tadi menyerangnya hilang.

"Sudah sudah, Auris kamu bisa duduk dengan.. Bella angkat tangan kamu."

"Saya Bu."

"Nah itu dia, silahkan kamu bisa mulai belajar sekarang, semoga betah ya." Bu ani menunjuk ke salah satu siswi dengan wajah cantik dan rambut di kuncir kuda.

BLURRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang