Pertemuan selanjutnya.
Seperti biasa, kini muthi sudah tidak malu lagi atau ragu untuk membuka cadarnya didepan dr.irfan. Pemeriksaan dan pengobatanpun berjalan seperti biasa, muthi merasa lega karena ternyata pengobatannya sudah menghasilkan kemajuan positif. Dari pemeriksaan terakhir terlihat bejolan di dalam sinusnya sudah lebih kecil dari sebelumnya, itu membuat muthi semakin termotivasi untuklebih semangat menjali masa pengobatannya.
"dok, terimakasih banyak ya"
"sama sama bu, semoga lekas sembuh"
"aamiin, saya pamit dok, assalamulaykum"
"waalaykumussalam"
Pertemuan berikutnya.
Meski muthi sadar kalau sebenarnya dr.irfan sudah mulai memberikan signal signal ketertarikan dengan sering chat muthi dengan dalih menanyakan perkembangan muthi, namun muthi tidak memanfaatkan hal itu, padahal bisa saja muthi meminta antriannya tidak terlalu lama namun tidak dengan muthi dialebih memilih bersabar menunggu antrian maju satu per satu.
Meski tidak masuk ke dalam ruangan, muthi bisa mendengar kalau dr.irfan sangat memperlakukan pasiennya dengan ramah dan perhatian. Ya, memang ada dokter yang dalam pengobatannya sangat ketus dan mengabaikan ketika pasien merasa sakit. Namun dr.irfan sangatlah ramah,
apalagi ketika ada orang yang tidak punya uang yang berobat dr.irfan yang membayarnya.
oOo
Assalamualaykum bu muthi
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhwat Lembaga Dakwah 2
FantasyCerita ini hanya fiktif dan bertujuan untuk hiburan