Prologue

17 7 1
                                    




































A drama, by morchsth

































Perbedaan di antara Penguasa Monarki dengan Presiden sebagai Kepala Negara adalah Penguasa Monarki menjadi Kepala Negara sepanjang hayatnya, sedangkan Presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perbedaan di antara Penguasa Monarki dengan Presiden sebagai Kepala Negara adalah Penguasa Monarki menjadi Kepala Negara sepanjang hayatnya, sedangkan Presiden biasanya memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Apakah Serena seorang Penguasa Monarki atau hanya seorang Presiden bagi Donna?

Through the accomplice who touched her, the memory still lingers in her mind (Manu Forte).

Warning: All names, places, and companies are fictional. Mentioning about bloods, death, sex, bullying, and others that related to NSFW.

August, 2024 by NORANG.










































































































Prolog: We Meet Again, Right?

Sunyinya malam ini mengharuskan mesin air di akuarium besar itu memecah keheningan. Tiada yang bersuara di antara mereka berdua. Kedua puan itu cuma diam sedang pasang netra mereka saling lempar belati. Serena tak beranjak dari duduknya. Ia masih menelisik tiap hal yang bisa ia pandang dari badan gadis yang kini terduduk di lantai yang dingin itu. Tangannya terlipat, kakinya menyilang, pun dengan bahunya yang menempel sempurna di sayap sofa hitam itu. Dirinya masih mengenakan mantel mandinya, ketara sekali ia baru selesai membersihkan badannya sebab titik-titik air yang masih menetes di ujung rambutnya. Orang awam sekali pun jikalau disuguhkan pemandangan macam ini pasti bakal tahu dengan segera siapa yang berkuasa di sini.

Yang menjadi sandera pun menyungging senyumnya walau wajahnya telah dihiasi setitik luka dan kedua tangannya diikat kuat, "See? We meet again. It's been a long time, Serena."

Tiada yang berani bersuara, bahkan, mereka-mereka yang tengah menjaga pun rasa-rasanya menahan napas sebab tak mau lewatkan sepersekian detik pun kata yang bakal disuarakan oleh bos besar mereka, Serena. Semuanya macam menghakimi bocah kecil yang tengah mereka kelilingi saat ini. Ia datang satu jam lalu. Namun siapa sangka Serena menerima kehadirannya dengan sangat mudahnya. Entah apa yang pernah terjadi pada mereka, sepertinya itu adalah suatu hal yang serius sebab sedari tadi bocah itu terus menyalang kepadanya.

Dagunya terangkat begitu analisis dalam kepalanya selesai, sedang yang ada di hadapannya berjuang keras menelan salivanya dengan susah payah. Sedari tadi, susah hati ia menahan tawanya. Namun kini, bunyi memekik telinga itu mengudara. Tak seorang pun di sini pernah melihat Serena berlagak macam itu. Ia memajukan badannya dengan harap bisa melihat wajah bocah itu dengan lebih jelas. Rupa-rupanya, enam tahun telah berlalu namun tiada perubahan besar yang terjadi padanya. Ia, masihlah sama--berpenampilan macam pesuruhnya.

"Say it, apa yang lo mau dari gue, Donna?"

UNTOUCHABLE: Petales of Serena ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang