ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Epilogue: Turning of The World
"Say it, apa yang lo mau dari gue, Donna?"
Embusan angin dari mesin pendingin ruangan itu menusuk badan Donna hingga ke tulangnya. Ia tak bakal pulang dengan tangan kosong—paling tidak, ada informasi yang didapatnya dari ular itu.
Sorot matanya berusaha menelanjangi Serena, ada kebencian yang pekat di dalam sana. "Suji. Gue tahu, lo selalu pengen terlibat dengan gue. Makanya ..." Senyumnya perlahan muncul sebelum dia berteriak macam orang gila, "... lo bawa Suji dan jadiin dia sebagai umpan!"
"Umpan?" Kaki telanjangnya bergerak mendorong-dorong kepala Donna, "sebagus apa diri lo sampai gue seberusaha itu buat mancing lo kemari, Donna? Lo nggak tahu kalau saat ini gue lagi sibuk? Lo repot-repot bikin keributan di sini cuma karena Suji yang gue sendiri nggak tahu keberadaannya ada di mana?"
Sejenak, dirinya tersadar sebab sudah gegabah dalam melangkahkan kaki. Dirinya hanya menemukan jas hitam milik perusahaan ini dan beberapa kaleng minuman, namun ia langsung berasumsi bahwa Serena telah melakukan yang tidak-tidak, pantas saja jikalau dia merasa marah sebab telah dicurigai. Sama saja artinya sebagai Donna adalah seorang penyusup.
Namun kembali pada isi kepala puan ceking itu, yang dipikirkannya hanyalah Suji. Alasan yang membawa dirinya kemari hanyalah Suji. Ia tiada keinginan buat berurusan dengan perempuan itu apalagi mencari tahu perihal apa yang dibuatnya di gedung ini.
Serena kini ikut berlutut di hadapan puan yang masih menatapnya dengan tajam, "Lo masih nggak bisa baca situasi, ya?" Tangan cantiknya menyelipkan sebuah kartu hitam pada dada Donna, "cari Suji di sana. Lo pasti bakal ngelakuin apa pun untuk dia, 'kan?"
Apakah Donna diperalat saat ini?
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
ㅤ
Fin.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTOUCHABLE: Petales of Serena ✔️
Misterio / SuspensoShe is perfect, she is untouchable. Ada begitu banyak pertanyaan yang muncul di dalam kepala Donna manakala mendapati tingkah laku Serena yang berlagak seenaknya. Mulai dari membuatnya babak belur tiap hari, membuat pernyataan palsu, bahkan memanipu...
