𝐏𝐫𝐨𝐥𝐨𝐠

217 25 15
                                    

"Dua hari lagi aku akan datang ke rumah'mu... " ujar Dai sambil mengelus rambut Shun yang bersandar padanya

"Kenapa harus menyatakannya padaku? Biasanya, juga kau akan langsung datang tampa bilang dulu... " balas Shun yang memejamkan matanya karena mengantuk

"Aku tidak akan datang sendirian. "

"Memangnya kau akan mengajak siapa? "

"Keluarga'ku... "

"Hah? Untuk apa? "

"Melamar. "

"HAH!? " Shun langsung terperanjat saat mendengar ucapan kekasihnya itu

"Apa? Katakan sekali lagi. Apa yang kau katakan. " ujarnya tak percaya

"Aku dan keluargaku. Kami akan datang untuk melamar... " Dai menjawab dengan santai

Shun yang mendengar itu langsung berteriak kegirangan. Di bahkan sampai mengguncang tubuh Dai, sangking senangnya.

"Kau akan datang. Kau akan datang bersama keluarga'mu untuk melamar... " teriak Shun kegirangan

"Hmmm... " deheman dan senyuman yang Dai berikan sebagai jawaban

Shun langsung memeluk Dai dengan sangat erat karena kabar itu. Hal yang sudah lama Shun nantikan dari dulu adalah, kekasihnya itu datang ke rumahnya dan mengajak keluarganya untuk melamar.

••• ✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩ •••

2 hari kemudian; di kediaman keluarga Nakanishi. Shun yang baru saja bangun tidur, melihat para maid dan pekerja lainnya sedang menghiasi rumah besar itu. Bahkan di meja ruang tamu menjadi penuh dengan makanan dan minuman.

Shun yang heran lantas menghampiri Ibunya yang tengah mengatur tatanan bunga hias di meja.

"Mama? Kenapa rumah kita di hiasi seperti ini? Apa akan ada acara? " tanya Shun kepada Ibunya

"Apa kau tidak tau? Dai dan keluarganya 'kan akan datang melamar... " jelas sang Ibu

Mendengar hal itu. Dai yang awalnya bingung, menjadi kaget.

Dia lupa jika ini sudah dua hari semenjak Dai yang berkata akan datang dan melamarnya.

"ASTAGA! AKU LUPA! " teriak Shun memegang kepalanya

"DAI AKAN DATANG MELAMAR! AAAA..." teriaknya... "APA YANG HARUS AKU LAKUKAN? "

"Bersiap-siap! Apalagi? " ujar sang Ayah yang datang menghampiri Ibu dan anak itu

Setelah Ayahnya mengatakan hal itu, Shun langsung buru-buru pergi kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Shun berlari menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya. Tapi sebelum sampai, dia di kagetkan dengan kemunculan kakak perempuannya saat dia berbelok karena kamarnya yang terletak di lorong sebelah kanan.

Shun yang kaget 'pun terjatuh dan kakaknya berteriak.

"Shun. Apa yang kau lakukan? " kaget kakaknya

"Harusnya aku yang bertanya. Kenapa kakak muncul secara tiba-tiba... " kesal Shun yang berdiri

Shun menatap kakaknya itu dari atas kepala hingga turun ke kakinya. Dia menatap penampilan kakanya yang menurutnya agar berbeda dari biasanya.

"Ada apa? Kenapa kau menatap'ku seperti itu? " tanya kakaknya

"Kenapa penampilan'mu agak berbeda hari ini? Kau mau kemana? " tanya Shun

"Aku? Aku tidak pergi kemana-mana... "

SAIGO NO OMOIDE ••• { 最後の思い出 } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang