{𝟎𝟐} : " 戻る= 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 "

165 19 3
                                    

••• ✩.・*:。≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:。✩ •••

▂▃▄▅▆▇█▓▒░ 『 𝟭 ; 𝟭 / 𝟳 』 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂


༻𓊈 🅰🅼🅴🆁🅸🅺🅰 • 🄽🄴🅆 🅈🄾🅁🄺𓊉༺

『⟬🅜🅐🅝🅢🅘🅞🅝🅢⟭』

Ke-8 anggota keluarga Kurokawa saat ini sedang duduk di ruang keluarga untuk membahas mengenai keberangkatan mereka ke Tokyo-Jepang. Yaa... Mereka akan berangkat ke Jepang. Tapi sebelum itu, anak-anaklah yang akan pergi lebih dulu, selepasnya barulah para orang tua menyusul mereka.

"Aku sudah memutuskan, sesiapa saja yang akan berangkat lebih dulu ke Jepang. Shu, Aize, Jake, Varasha, dan Soya'ki akan berangkat lebih dulu. Lalu seminggu setelahnya, baru aku Kiyoshi dan Dayana akan menyusul. " jelas kakek Katashi sebagai kepala keluarga

"Kenapa tidak pergi bersamaan saja? " tanya Shun yang sepertinya tidak setuju dengan ide kakeknya itu

"Shun... Ini sudah yang terbaik untuk kalian. " ujar Dayana_ "Jika kita pergi bersamaan, maka nantinya semua rencana yang sudah kita susun akan berantakan... " jelasnya

"Lagipula, nantikan kalian tidak akan pergi sendirian. Anak-anaknya Shawn dan Arina akan pergi bersama kalian. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan. " sahut Kiyoshi

Shun hanya bisa diam tampa membantah. Sebenarnya, apa yang di katakan oleh kakek beserta paman dan bibinya memang benar. Tapi tetap saja ada rasa khawatir yang mengganjal di pikirannya.

"Kakak, kau tenang saja. Kami akan menjagamu dan Soya'ki disana. Jadi kau tidak perlu khawatir... " sebagai adik sepupu tertua, Aize sebisa mungkin menenangkan kakak sepupunya itu

Dan untungnya hal itu berhasil. Terbukti dengan nafasnya Shun kembali normal seperti semula.

Setiap kali membahas mengenai Jepang, Shun pasti akan menjadi panik dan khawatir tidak karuan. Alasannya tentu saja karena masalalu yang kelam. Tapi untungnya dia memiliki keluarga yang sebelumnya tidak dia ketahui keberadaannya.


▂▃▄▅▆▇█▓▒░ 『 𝟭 ; 𝟮 / 𝟳 』 ░▒▓█▇▆▅▄▃▂


[FlashBack] ;

༻𓊈 🅹🅴🅿🅰🅽🅶 • 🅃🄾🄺🅈🄾 𓊉༺

12 tahun yang lalu;
Hari pertunangan antara Daiki dan Ruka telah tiba. Rumah keluarga Nakanishi sudah mulai di datangi oleh para keluarga dan kerabat terdekat.

Shun hanya berbaring lemah di atas ranjang miliknya. Entah kenapa beberapa hari belakangan ini, seluruh tubuhnya sangat lemah, bahkan kepalanya menjadi sering sakit. Tidak mungkin karena perjodohan antara kekasihnya dan kakaknya 'kan?

Tapi serius. Dia benar-benar lemah sekarang.

Tok tokk

Pintu kamar miliknya di ketuk. Shun yang terlalu malas membukakan hanya diam tampa minat untuk membukakan pintu, yang entah siapa yang mengetuknya.

Tok tokk tok

"Shun? Shun? " itu suara ibunya

"Shun? Ibu tau tau kau sudah bangun. Buka pintunya, nak... " ujar nyonya Suzume

Antara mau dan tidak. Shun akhirnya bangun dan berjalan untuk membukakan pintu.

Klek!

Pintu terbuka sedikit dan Shun yang mengeluarkan sedikit wajahnya di sana.

"Hmm? "

"Tidak mau meminta Ibu untuk masuk terlebih dahulu? " tanya nyonya Suzume dengan lembut

Shun memutar bola matanya dengan malas_ "Katakan saja apa yang Ibu inginkan. " ujar Shun yang sebenarnya tau maksud kedatangan Ibunya itu

SAIGO NO OMOIDE ••• { 最後の思い出 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang