Dahi Lisa akhirnya mengerut tak suka melihat istrinya tampak asik mengobrol dengan Maxim sampai mengabaikan keberadaannya.
Mereka berdua saling bercerita pengalaman driving sampai bersambung membahas hewan laut yang membuatnya hanya bisa menyimak topik percakapan yang menurut mereka sangat seru itu.
Duduk bersama mereka cukup membuatnya bak orang bodoh yang sama sekali tak tahu apa - apa. Ia bak hidup di dunia berbeda karena kedua orang tua mempunyai selera yang sama sementara ia bahkan benci kakinya saat menginjak pasir atau bahkan badannya terlalu lama terkena sinar matahari. Saat ia ingin mengalihkan topik, Maxim dengan kurang ajarnya menimpali topik lain kepada Jennie membuat istrinya itu dengan polos menjawab dengan senang.
Menghela nafas dalam, ia akhirnya menyerah. Membiarkan mereka berdua terus mengobrol sementara ia akhirnya membuka ponselnya, memeriksa beberapa email perusahaan yang masuk terkait pekerjaan sambil sesekali menyesap kopi hitam nya.
"Um kalo gitu, gimana minggu depan kalo lo free kita mancing ikan dekat pelabuhan? Lo suka sunset juga kan? Disana sunsetnya bakal bagus banget lho!" Ajak Maxim
Mata kucing Jennie berbinar cerah, "Woah! Beneran?!"
"Iya beneran! Gue sama bokap sering mancing disana. Lo pasti ga bakalan myesel deh!"
"Kalo gitu gue mau—"
"Minggu depan Jennie gabisa." Potong Lisa cepat sambil kembali menyimpan ponselnya membuat keduanya menoleh.
"Kenapa gabisa, boo?" Tanya Jennie sembari mencemberutkan bibirnya
"Sabtu depan kamu ikut saya ke acara bisnis, jadi minggu nya istirahat di rumah."
"Ih tapi kan itu weekend?! Acara kamu kan kita cuma duduk - duduk aja, ga bakal cape kalo besoknya mau main~ pleasee~" Rengek Jennie manja sambil memberi tatapan memohon
Lisa menggelengkan kepalanya tegas, "Enggak. Acara itu ga sekedar duduk - duduk, kamu bakal ngobrol sama banyak orang - orang penting."
"Booboo~ tapi aku mau banget aaaa~"
"Kita bisa ganti hari lain, sayang." pandangan Lisa beralih kepada Maxim, "Iya kan Maxim?"
Pria itu menggaruk tengkuknya, "Iya, tapi kalo weekend tempatnya ga terbuka untuk umum sih."
"Tuh kan! Booboo ayo please~ kalo ga acara bisnisnya kita gausah dateng aja, yayaya?"
Tatapan Lisa akhirnya berubah dingin, "No means No, Jennie."
Hati Jennie mencelos mendengar nama aslinya dipanggil. Ia akhirnya berhenti merengek.
"Yaudah." Balas Jennie tak kalah dingin.
Suasana pun seketika berubah jadi panas, Lisa bahkan tidak ingin repot - repot membujuk istrinya yang merajuk. Ia kembali berfokus pada ponselnya sementara istri dan teman istrinya itu berlanjut mengobrol.
—
Perang dingin mereka berlanjut sampai mereka tiba di rumah. Tidak ada satupun yang bersuara. Jennie sibuk dengan urusannya sendiri di kamar, sementara Lisa berada di ruang kerja mengobrol dengan Mingyu dan Rosie lewat via telfon.
Sampai tiba waktu makan malam, Lisa akhirnya masuk kedalam kamar melihat istrinya asik bermain game online di PC.
"Time to eat. Stop dulu mainnya." Kata Lisa setelah melepaskan earphone di telinga sang istri
Jennie mendengus sebal, "Ga laper! Makan aja sendiri sana, aku mau main sampe waktunya bobo!" Balasnya sewot
Lisa menggelengkan kepalanya, "Harus makan walaupun sedikit, yang penting perutnya masuk makanan."
![](https://img.wattpad.com/cover/373429013-288-k677667.jpg)