I Heart You | Chanyeol X Wendy [SELESAI]

21. feeling blue

You don't know anything
Don't act like you know everything
You say that this is all for me
Well what can I say
I want to be alone
So please leave me alone

IKON - I'm Ok

《🍁🍁🍁》

Wendy berbaring di atas kasurnya dengan perasaan tak menentu. Seingatnya, hari ini tak ada kejadian buruk seperti dirinya bertengkar dengan Nayeon, atau Papa yang memarahinya karena tidak bisa akur dengan saudara sendiri. Tapi anehnya, ada sesuatu yang membuat dada Wendy digerayangi rasa takut, cemas, dan sedih tanpa alasan.

Masih dengan perasaan campur aduk yang mendatanginya malam itu, Wendy bangkit dan berjalan ke arah meja belajarnya. Ia duduk, lalu merogoh saku piyamanya dan mengeluarkan ponselnya dari sana. Entah untuk apa, gadis itu melepaskan kartu memorinya dan menyembunyikan benda kecil yang teramat berharga tersebut ke dalam kotak pensilnya.

Dia melirik jam yang ada di dinding kamarnya, ternyata sudah pukul setengah dua belas malam. Wendy belum juga tertidur, padahal besok dia ada janji untuk bermain bersama Jackson karena cowok itu memaksa untuk mentraktirnya sebagai perayaan atas kembalinya Wendy dari rumah sakit.

Disaat orang-orang sudah bergelung dengan selimut mereka dan terbang ke alam mimpi, Wendy malah merenung. Terlintas sebuah pertanyaan bodoh di kepalanya; Jika di kemudian hari Wendy tiba-tiba saja meninggal, apa yang akan terjadi pada Papa? Siapa yang akan membantu Papa keluar dari jeratan gila Ibu tirinya? Apakah Mama akan tetap sembuh sekalipun Wendy tak ada di sisinya? Lalu, siapa orang yang akan Chanyeol nikahi di masa depan? Apakah Jackson hidup dengan bahagia meski Wendy tak mampu membersamainya lagi di masa depan?

"Gue takut..." Wendy hanya mampu mengeluarkan dua kata itu di kesunyian malam.

Sejenak Wendy berpikir kalau ini semua terjadi mungkin karena efek samping kejadian naas yang menimpanya hingga berakhir di rumah sakit beberapa minggu lalu. Ia berpikir nyawanya melayang di tangan Nayeon malam itu, tapi lihat sekarang, dirinya sudah kembali segar bugar seperti sedia kala kan?

Ya, bisa jadi itu benar. Wendy hanya trauma.

Pernah sekali Wendy membaca sebuah postingan yang mengatakan kalau dengan menulis, kita dapat membuang segala hal berisik di kepala. Jika memang itu benar, mungkin Wendy dapat menerapkan itu sekarang. Ia akan menulis untuk melenyapkan kebisingan di hati dan kepalanya.

Dirobeknya sebuah kertas dari buku tulis sekolahnya, kemudian ia meraih pena yang tergeletak asal di atas meja lalu mulai menuliskan apa-apa saja yang terlintas di pikirannya detik itu.

Ditulis saat jarum jam hampir menyentuh angka dua belas.

Malam ini, terasa berbeda dari malam-malam biasanya. Ada banyak hal yang pengen banget gue suarakan, tapi sayangnya gue ngga mempersilahkan siapapun untuk ikut mendengar hebohnya gembar-gembor yang kayaknya bisa bikin kepala gue bolong saat ini juga.

Gue takut, gue sedih, gue cemas. Tapi, gue ngga tahu kenapa gue harus merasakan ini semua padahal ngga ada hal buruk yang menimpa gue hari ini. Apa gue udah gila? Apa sebagian otak gue kegencet waktu dipukul Nayeon malam itu?

Gue nulis ini, dengan harapan pikiran negatif yang menguasai gue malam ini bisa lenyap tanpa sisa. Ya, gue harap begitu. Gue malah bingung sendiri, karena barusan aja gue berpikir apa yang akan terjadi misal besok-besok gue meninggal?

Gue ngga mau meninggal dulu...

Gue harus bantu Papa biar ngga dicelakain sama Tante Sunmi, gue mau Mama sembuh dan bisa nemenin gue ngobrol tentang hari-hari sulit yang gue lalui. Gue pengen lihat Chanyeol menikah, meskipun dengan setengah mati gue harus nahan sakit karena orang yang akan menua sama Chanyeol bukan gue, melainkan cewek lain. Terakhir, gue juga pengen Jackson nemuin kebahagiaannya sendiri tanpa harus membodohi dirinya dengan terus-terusan ngejer orang kayak gue. Apa keinginan gue terlalu banyak?

Hidup gue masih panjang kan ya? Ngga mungkin dong gue mati gitu aja sedangkan keinginan-keinginan yang gue sebutkan di atas belum kesampaian?

Wendy berhenti menulis, tepat saat jarum jam menunjukkan pukul dua belas malam pas, ia tertidur di atas meja belajarnya. Dengan tulisan yang belum selesai. Dengan perasaan-perasaan gelisah yang entah akan lenyap atau tetap ada esok hari.

***

Untungnya, bumi masih berputar~

Oi oi apakah kalian juga tersihir oleh lagunya mbak bernadya yang setiap liriknya selalu bikin nyesek kayak habis ditalak tiga sama suami?

Anw, selamat membaca semuanya, jangan pelit vote:(