04. don't push me away

41 6 0
                                    

I know i'm unloveable, you don't have to tell me
i don't have much in my life, but take it, it's yours

The Smiths - Unloveable

《🍁🍁🍁》

"Hai."

"Udah lama?" tanya Wendy yang menyusul duduk di sebelah Jackson yang ternyata sudah lebih dulu datang. Wah, ia tidak pernah menyangka dapat berada sedekat ini dengan pentolan kelas mereka yang populer karena wajah tampan dan otak cerdasnya itu.

"Lumayan." Jackson meletakkan kantong plastik besar ke atas pangkuan Wendy. "Sebelum kesini gue beliin ini buat lo. Dimakan ya."

Wendy membuka plastik tersebut, isinya ada banyak sekali camilan yang tentu saja tidak akan habis jika hanya Wendy yang memakannya. "Banyak amat."

"Ngga papa."

"Lo aja yang makan." Wendy memulai aksi rutinnya, apalagi kalau bukan merokok. Namun, saat ia baru mengeluarkan benda itu dari dalam tasnya, tangan Jackson lebih dulu menahan. "Apa?"

"Mending makan coklat aja daripada merokok."

Wendy tersenyum miring, "Ngatur gue lo?"

"Ngga boleh?"

"Ya jelas ngga boleh," Wendy menepis kasar tangan cowok itu yang kini menggenggam pergelangan tangannya. "Kalo ngga suka liat gue ngerokok, mendingan lo pergi aja."

Bukannya merasa tersinggung dengan ucapan Wendy yang jelas-jelas mengusirnya, Jackson malah tersenyum. "Ngga baik tahu buat kesehatan lo."

"Badan badan gua, apa dampak negatifnya buat lo?"

"Kalo lo kenapa-napa, nanti gue sedih."

Gadis itu menyalakan koreknya, "Gue bakar ya mulut lo?"

Jackson tertawa.

Akhirnya, ia membiarkan Wendy merokok dan menontonnya dalam diam. Jackson paham, memang butuh waktu lama untuk mengubah gadis ini. Lagipula, ini baru permulaan, dirinya tidak bisa menyerah begitu saja hanya karena sakit hati dengan perkataan Wendy kan? Itu bukan lelaki sejati namanya. So, fight for what you love!

Azeg.

"Wen."

"Hm?"

"Lo cantik."

Wendy menoleh dan mengernyitkan dahinya. "Oh? Thanks for saying that. Lo orang pertama yang muji gitu."

"Really?"

Yang ditanya membalas dengan anggukan singkat.

"Masa ngga ada yang nyadar kalo lo secantik itu?" Jackson keheranan. "Gue aja udah notice ini sejak kita masih kelas sepuluh dulu."

"Lo udah naksir gue dari kelas sepuluh?"

"Iya, tapi baru berani geraknya sekarang."

"Gimana rasanya naksir orang selama itu?"

Jackson kaget, tidak mengira Wendy akan tertarik dengan kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan ini. "Rasanya... campur aduk."

Wendy mendengarkan dengan seksama.

"Gue seneng banget bisa ngeliatin lo sepuas yang gue mau karena kita sekelas. Tapi, ada hari-hari dimana gue juga tersiksa karena iri sama orang yang bisa deket-deket lo setiap saat."

"Chanyeol?"

"Iya."

"We just friend."

"I know, tapi tetep aja, gue cemburu liat itu." Jackson menghela nafas. "Gue selalu berharap, suatu saat gue bisa jadi kayak dia. Dan gue rasa, sekarang keinginan gue yang satu itu udah terwujud. Gue ngga harus mandangin lo dari jarak jauh lagi, gue juga udah bisa bebas ngobrol sama lo.

Wendy diam cukup lama, sebelum mematikan api rokoknya dan memfokuskan perhatiannya kepada Jackson. "Mau gue kasih tahu rahasia gue ngga?"

"Apa?"

"Gue suka Chanyeol."

"Kirain apa." Jackson malah memberi reaksi biasa.

"Lo... ngga kaget?"

"Buat apa?" Jackson balik bertanya. "Gue tahu kok."

"Hah?"

"Gue kan udah bilang sebelumnya kalo gue naksir lo dari lama. Ngga sesulit itu bagi gue buat sadar kalo lo jatuh cinta sama Chanyeol. Gue tahu. The way your eyes starring at him, udah cukup jadi bukti kalo lo suka dia."

"Tapi dia ngga sadar akan hal itu, Jack."

"Lo juga ngga sadar sama perasaan gue, Wen?"

Untuk pertama kalinya, Wendy tertawa lepas di depan Jackson. "Terus lo mengharap gue bakal bilang maaf?"

Jackson ikut tertawa, "Bilang maaf dong, please?"

"Sebenernya lo waras ngga sih?" Wendy masih tertawa. Memang benar-benar kurang ajar.

"Kayaknya ngga deh, gue jadi ngga waras karena naksir berat sama lo."

"Apaan dah."

"Jahat lo, perasaan gue dibecandain."

Wendy akhirnya berhenti tertawa. "Abisnya gue masih ngga percaya aja, bisa-bisanya cowok kayak lo suka sama cewek modelan gue. Kita ngga cocok tahu."

"Maka dari itu, gue bakal berusaha biar cocok sama lo."

"Jackson, we can't never be." Wendy seakan memberi peringatan.

"No, we can."

"Gue suka Chanyeol."

"Gue bakal bikin lo suka gue."

"How's your heart?" Wendy bertanya. "Lo harus pikirin diri lo juga. Lo pantes dapet yang lebih baik."

"Lo baik buat gue."

"Engga, gue bukan orang baik."

"Gue baru memulai, Wen, jangan dorong gue dulu," ujar Jackson. "Gue mau berusaha buat dapetin hati lo. Izinin gue buat ngelakuin itu. Tapi, kalo nanti pada akhirnya lo emang ngga bisa buka hati buat gue, I'll be fine."

Wendy kehilangan kata-kata. Dia penasaran, di kehidupan sebelumnya, apakah Wendy pernah menyelamatkan dunia sampai-sampai ia bisa disukai setulus ini oleh orang sesempurna Jackson?

***

Guys, ingpo cowo kayak Jackson di real life dong hahaha

SELAMAT MEMBACA YA!

I Heart You | Chanyeol X Wendy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang