Kastil #10

369 35 86
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Di sebuah kedai tteokbokki, Zayyan dan Leo pun bertemu dan kini tengah berbincang sambil menikmati tteokbokki cheese pesanan mereka. Dan sesuai kesepakatan, malam ini Leo-lah yang akan mentraktir.

"Zayyan, kau mau tambah menu lagi nggak?" tanya Leo.

"Mau," jawab Zayyan tanpa ragu.

"Mau tambah apa?"

"Di sini ada ramyeon, kan?"

"Sepertinya ada."

"Kalau begitu aku mau tambah satu porsi besar ramyeon pakai toping sosis, telur rebus, dan keju mozarellanya yang banyak ya!"

"Oke!"

Kemudian Leo pun memesankan menu tambahan tersebut kepada pelayan.

"Zayyan, aku sebenarnya punya sesuatu untukmu," ucap Leo kemudian.

"Apa?"

"Nih, untukmu." Leo menyodorkan sebuah kotak berisi ponsel dengan merek kebanggaan Korea yakni SumSang kepada Zayyan.

"Ini untukku?" Mata Zayyan membulat sempurna.

"Iya. Aku sengaja membelikannya untukmu."

"Wuaahh ... daebak! Ini kan SumSang keluaran terbaru dan harganya pun lumayan mahal. Kenapa kau membelikannya untukku?"

"Karena waktu itu kau bilang bahwa ponselmu ketinggalan di toko Hwang, jadi kubelikan yang baru, supaya kita berdua bisa mudah dalam berkomunikasi."

"Aigoo! Kau perhatian sekali. Terimakasih ya, Leo."

"Sama-sama. Apa kau suka dengan ponselnya?"

"Ya, aku suka sekali," jawab Zayyan seraya tersenyum senang.

"Syukurlah."

Lalu tak lama kemudian, ramyeon pesanan Zayyan pun dihidangkan.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, apakah semua berjalan lancar?" tanya Leo lagi.

"Iya, semua berjalan baik dan lancar. Tapi sebetulnya aku sekarang jadi sedih," jawab Zayyan.

"Sedih kenapa? Apa bosmu berbuat jahat padamu?"

"Bukan itu. Bosku itu baik dan semua orang di sana juga baik padaku. Tapi masalahnya tiba-tiba saja bosku melarangku untuk jadi supir pribadinya putranya lagi dan sekarang tugasku dipindahkan ke taman. Padahal aku sudah sangat nyaman dan menyukai pekerjaanku sebagai supir pribadi," curhat Zayyan.

"Mungkin bosmu ingin agar kau bisa menguasai pekerjaan lainnya juga, dan tidak hanya fokus di satu bidang pekerjaan saja," timpal Leo.

"Iya, juga ya. Mungkin seperti itu ya?"

"Eum, kurasa seperti itu."

"Oke, baiklah. Kurasa alasan itu masih bisa kuterima."

"Memang tadinya kau pikir apa alasan bosmu memindahkan tugasmu?"

"Tadinya aku sempat berpikir kalau bosku mungkin tidak suka jika aku dekat dengan putranya," jawab Zayyan.

"Memangnya hubungan kalian dekat ya, sampai kau pikir bosmu ingin memisahkanmu dari putranya?"

"Kami ... ng ... memang sangat dekat," jawab Zayyan malu-malu sambil mengingat semua yang telah ia alami bersama Sing beberapa hari belakangan ini.

"Sedekat apa?" Leo jadi penasaran.

Kastil (SingZay) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang