Chapter 6

68 9 1
                                    


Aku tahu yang baca cuma beberapa orang, tapi makasih kalian udah baca cerita ini. Aku bakal up dua bab untuk hari ini, jadi kalian tunggu aja, ya. Oh ya, mau nanya tempat promosi cerita dimana ya?

****

Di sebuah Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi Thailand, seorang gadis cantik berjalan dengan anggung membawa kopernya. Memakai kacamata hitam dan jaket kulit hitam, gadis itu berjalan keluar untuk mencari taksi. Dia tidak bisa berbahasa Thailand, tetapi dia bisa berbahasa Inggris, dengan modal nekat, gadis itu datang sendirian ke negeri orang.

"Aku berharap aku menemukan kalian, karena ini benar-benar merepotkan!" Dia menggerutu sendirian, membuat wajah tidak senang.

Gadis itu tidak suka berpergian, dia akan menghabiskan waktu liburnya untuk tidur dan olahraga di rumah. Namun, kali ini dia harus meninggalkan kasur tersayangnya demi mencari sahabatnya.

"Semangat Jisoo, kamu bisa!" Dia memberikan semangat kepada dirinya sendiri dan kembali mencari taksi.

***

Sudah tiga hari sejak Lisa menyuruh Jennie kembali ke Korea, tetapi Jennie belum memberikan jawaban. Dan selama tiga hari itu juga Lisa menunggu Jennie untuk berbicara, tetapi dia sama sekali tidak berbicara. Mereka hidup satu atap, tetapi mereka tidak pernah berinteraksi sama sekali. Lisa membenci situasi ini, tetapi dia juga ingin Jennie menjadi terbuka padanya.

Sedari dulu Jennie selalu menganggap Lisa adek kecilnya, jadi dia tidak pernah berbagi masalah kepada Lisa. Jennie hanya tidak ingin Lisa merasa terbebani dengan masalah yang dia punya.

Hari ini Jennie memaksa Lisa untuk makan siang bersama karena dia sudah masak banyak, dia bahkan mengundang Rose juga. Sebenarnya Rose merasa tidak nyaman, dia sangat malu untuk menghadapi Jennie yang ingatannya sudah kembali. Dia mencoba menolak dengan alasan banyak pasien, tetapi Jennie mengancam akan mengabaikan Rose jika dia menolak. Itu ancaman yang bagus untuk Rose, karena sekarang dia benar-benar ada di depan rumah Lisa karena takut dengan ancaman itu.

Rose tidak berani masuk, karena Lisa belum ada di rumah. Lisa sedang dalam perjalanan pulang dari kantornya, dan Rose memilih untuk masuk bersama Lisa.

Dia memainkan ponselnya untuk menghilangkan jenuh, tetapi sesuatu menarik perhatiannya.

"Thailand?" Rose menatap layar ponsel dengan tatapan bingung, dia membuka profil utama pemilik akun untuk memastikan apa yang dilihatnya.

"Bagaimana bisa Unnie ada di Thailand? Apa yang dia lakukan?"

Dia semakin terkejut ketika melihat postingan yang baru saja di unggah pemilik akun, dia benar-benar ada di Thailand.

"Apa yang harus aku lakukan, apa aku harus memberi tau ini pada Lisa dan Jennie?" tanyanya pada diri sendiri.

Dia ingin menelepon Lisa, tetapi sebuah ketukan di kaca mobilnya membuat dia mengurungkan niatnya. Itu Jennie.

"Ah, Unnie." Rose keluar dari mobil, berdiri dihadapan Jennie.

"Mengapa kamu tidak masuk, Chaeyoung?" tanya Jennie. Dia keluar untuk membuang sampah, tetapi dia melihat mobil Rose di depan pagar.

"Ah, aku menunggu Lisa, Unnie. Dia bilang, dia akan sampai sebentar lagi, jadi aku memutuskan untuk menunggu dan masuk bersama." jelas Rose.

"Tidak perlu, Lisa baru saja menghubungiku bahwa dia akan telat karena macet, jadi kamu bisa menunggu di dalam saja."

Tidak menunggu jawaban Rose, Jennie segera menarik tangan Rose untuk masuk bersama. Itu membuat Rose semakin canggung. Rose bingung, bagaimana Jennie bisa bersikap santai saat ini? Apa dia sudah tidak ada perasaan padanya?

Maafkan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang