4.

10 2 0
                                    

Saat sedang menunggu jemputan Abi, tiba-tiba dari arah belakangnya terdengar suara deruman motor lalu berhenti tepat disebelah kiri Netha.

    "Pulang sama siapa Lo?"tanya Gabriel dari balik helmnya.

Netha menoleh sekilas lalu kembali fokus pada ponsel nya,ya Netha sudah menghubungi Abi dan mengatakan bahwa ia tengah menunggu jemputan.

Gabriel yang masih setia berada disamping Netha pun menghela nafas panjang lalu melepas helmnya.

    "Lo budek apa tuli sih?"tanya Gabriel kesal sebab kehadirannya seolah hanya angin lalu bagi Netha.

Masih diposisi yang Netha tak menggubris pertanyaan yang Gabriel lontarkan,sungguh dalam hatinya kini ia sudah memikirkan berbagai umpatan untuk Abi yang telat menjemputnya.

Kesal sebab Netha masih tak menganggap kehadirannya membuat Gabriel turun dari motornya lalu menarik lengan Netha dengan kasar.

Netha sangat terkejut dengan tarikan yang Gabriel lakukan hingga ia meringis sebab tangannya yang dicengkeram kuat oleh tangan kekar Gabriel.

    "Ck,lepasin aku Gabriel"sentak Netha yang terus memberontak meski ia tau itu tak ada gunanya.

Seakan tuli dengan ucapan yang Netha katakan,tanpa seizin dari sang empu dengan lancangnya Gabriel menggendong tubuh Netha lalu ia dudukkan dijok belakang.

    "Ihh,lancang banget sih jadi cowok!"teriak Netha yang sudah siap mengamuk kapan saja.

Gabriel hanya menatap Netha sekilas lalu naik kemotornya dan memasang helmnya.

     "Berani Lo turun,Lo tau akibatnya"cegah Gabriel saat merasakan pergerakan Netha akan turun dari motornya.

Netha benar-benar ingin mengumpat dan melontarkan berbagai macam perkataan kasar untuk pria didepannya ini.

Saat Gabriel sudah menghidupkan mesin motornya,Netha dibuat bingung lantaran motor tersebut tak kunjung jalan.

Mau tak mau Netha pun menepuk pundak Gabriel dari belakang dan Gabriel hanya melirik sekilas dari spion motornya.

     "Lo mau terbang?"tanya Gabriel yang nyaris tak terdengar sebab ia berbicara dibalik helmnya.

     "Kamu ngomong apaan?"bukannya menjawab,Netha malah balik bertanya yang membuat Gabriel menoleh kebelakang.

    "Lo nggak mau pegangan?ntar jatoh Lo nyalahin gue lagi?"mendengar ucapan Gabriel,Netha langsung berpegangan pada tubuh Gabriel.

Lama Gabriel menunggu tangan Netha melingkar diperutnya,ia malah Merasakan cubitan dibagian pinggangnya.

     "Tunggu apalagi,ayo jalan. Udah sore nih"omel Netha yang membuat Gabriel memutar bola matanya malas.

     "Iya iya tau,Lo pikir gue tukang ojek apa"gerutu Gabriel yang langsung dihadiahi pukulan keras dibahunya ulah siapa lagi kalau bukan Anetha Dwi Wulan Erlangga.

    "Makanya cepet,lelet bener"ucap Netha lalu mengecilkan suara dikalimat akhirnya berharap Gabriel tak mendengarnya.

Tak mau berdebat lebih jauh lagi,Gabriel langsung melakukan motornya membelah jalanan sore yang terlihat lumayan ramai sebab para manusia kantoran juga pulang kerumah masing-masing.

Hening. Tak ada percakapan selama diperjalanan, dua remaja berbeda gender itu terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing hingga tak ada yang mau memulai obrolan terlebih dahulu.

Netha yang tengah asik menikmati angin sore yang menerpa wajahnya pun terhenti,sebab Gabriel tiba-tiba berhenti dipinggir jalan.

Netha turun dengan raut wajah bingung mengamati sekelilingnya. Gabriel yang melihat kebingungan Netha pun mendengus pelan.

AnethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang