Bab 14 : Riki sadar

203 29 6
                                    

~Happy reading para readers~

Typo bertebaran mohon di maafkan

•••∆•••

" Syukurlah keadaan pasien sudah stabil, kita hanya tinggal menunggu pasien sadar" ucap sang dokter.

Mendengar ucapan dari dokter membuat mereka berempat lega,"apa kita boleh masuk dok?" Tanya jungwon.

"Silahkan, tapi jangan membuat keributan karena itu dapat menggangu waktu istirahat pasien" dokter menjelaskan.

"Klau begitu saya permisi dulu, untuk tuan jake mari ikut saya ada yang ingin saya bicarakan" ucap dokter sambil menatap ke arah Jake.

Jake menatap sang dokter lalu mengangguk, perasaan Jake mulai gelisah kembali. Pasti ada sangkut pautnya dengan penyakit riki, dan kebetulan ia belum memberitahukan semua ini kepada siapapun termasuk jungwon.

Sementara itu jungwon dan yang lainnya menatap kepergian Jake dan sang dokter, ada rasa penasaran di hati mereka. Tapi, mereka bertiga memilih untuk masuk ke dalam ruangan Riki.

•••

sementara itu kini Jake sudah berada di ruangan dokter, Jake menatap sang dokter yang bernama tag na jaemin. Dokter na menatap ke arah Jake, Jake yang di tatap oleh sang dokter meras sedikit gugup.

"Ada apa dokter memanggil saya? Apa ada hal yang serius?" Tanya Jake pada dokter na.

Dokter na menghela nafas sebelum berbicara," keadaan pasien memang sudah stabil, tapi pasien harus melakukan terapi kalau tidak akan semakin penyakitnya akan semakin menggerogoti pasien" dokter na menjelaskan.

"Apakah bisa di sembuhkan dok?" Tanya Jake.

"Bisa, tapi kita harus melakukan transfusi ginjal dan pasien' harus mendapatkan donor yang cocok" jelas sang dokter.

"Transfusi ginjal?" Kaget Jake.

"Iya, karena pasien sudah masuk ke stadium 3 dan agar tidak semakin parah kita harus melakukan kemoterapi sampai pasien mendapatkan donor yang cocok" dokter na menjelaskan.

Jake terdiam mendengar penjelasan dari dokter, kenapa?kenapa harus adiknya yang mendapatkan semua ini. Jake sangat menyesal karena ia baru menyadari semuanya, apakah ia terlambat?.

•••

10 menit yang lalu, Riki sudah sadar dari komanya. Dan saat ini Riki sedang di temani oleh 2 sahabat nya, karena jungwon pergi ke kantin untuk membeli makanan.

" Ada yang sakit Ki?" Tanya Taki khawatir.

"Tenang aja, gue baik baik aja ngga usah khawatir" balas Riki dengan suara yang lemah, apalagi dengan alat bantu pernapasan.

"Dengan ke adaan seperti ini Lo masih bilang baik baik aja?" Heran Taki.

Riki terkekeh kecil,"cie khawatir yah.." ucap Riki dengan susah payah.

"Anjing pasti gue khawatir lah sat" ucap Taki kesal.

"Hiks... Gimana paniknya gue waktu denger Lo masuk rumah sakit" ucap Taki kesal dengan air mata yang mengalir.

"Gue ngga habis pikir sama para bajingan itu, kalau ngga inget janji gue mereka udah babak belur sama gue" ucap Taki dengan sesegukan.

Riki tersenyum saat melihat Taki menangis sambil mengoceh. Sementara haruto cuman diam sambil memperhatikan.

"Gue beneran ngga papa Tak,udah!! ngga usah nangis udah jelek makin jelek Lo kalau nangis" ucap Riki menenangkan dengan di selingi ejekan.

"Sialan! Gue nangis karena khawatir sama Lo sat" kesal Taki sambil mengusap air matanya.

A story of my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang