bab 5

200 14 0
                                    

Happy reading para readers....
-
-
-
-
-

∆∆∆•••∆∆∆

Setelah memberi kabar pada sahabat nya, Riki meletakkan kembali ponselnya, dan melanjutkan acara makannya. Saat amara memperhatikan wajah tampan Riki, Amara baru sadar bahwa mata Riki sedikit sembap.

"Btw Lo habis nangis Ki?"

"Ngga, kenapa emang?" Bohong Riki

"Ngga sih kayak sembap aja mata Lo"

"Ngga ada tuh"

"Ouh yasudah"

Setelah obrolan singkat itu amara dan Riki melanjutkan acara makan nya, dan sesekali ada obrolan ringan di antara mereka. Dan setelah selesai makan pun, Amara dan Riki tidak ada yang mau beranjak dari tempatnya masing masing dari mereka berdua masih betah.

"Btw Lo bukan asli Korea?" Tanya Riki membuka percakapan kembali

"Iya, gue pindahan bareng sahabat gue sekitar 4 bulan yang lalu"

"Pindahan dari mana?"

"Dari Indonesia "

"Ouhh"

Dan obrolan mereka berlanjut sampai bel istirahat pertama, dan saat mengobrol ternyata gadis yang bernama Amara ini asik juga. Di sisi lain Amara menganggap Riki tidak semenyeram kan itu, apa yang di katakan orang orang.

Tring...

Bel pertanda istirahat berbunyi, dan semula Kantin hanya ada mereka berdua sekarang mulai ramai dengan para murid yang ingin mengisi perut keroncongan mereka. Dan Amara perhatikan benar saja tidak ada yang mau, duduk dengan nya atau lebih tepatnya karena ada ke beradaan riki. Dan tidak banyak dari mereka yang melirik ke arah meja mereka berdua, dan bisikan bisikan yang tidak mengenakkan mulai terdengar.

"Woy itu murid pindahan itu kan"

"Iya kok mau yah tuh cewe duduk bareng anak sialan itu"

" Mungkin tuh cewe ngga tau mana cantik lagi"

"Ngga mungkin sih kan hampir satu sekolah tau yang pindahan 1 bulan aja langsung tau"

"Najis banget sih caper kali tuh anak"

Dan masih banyak lagi hinaan hinaan yang di lontarkan pada Riki, Amara melirik ke arah Riki yang masih santai dengan ponselnya tanpa menghiraukan cemoohan dari sekitar nya. Sebenarnya Riki sakit hati dengan ucapan para murid, tapi dia berusaha cuek dan menulikan pendengaran nya.

"Riki.." panggil seseorang

Atensi Riki dan Amara langsung ke arah sumber suara, dan mereka berdua lihat haruto dan Taki yang sedang terburu-buru menghampiri mereka.

Plak...

Pukul Taki sayang kepada Riki, sementara haruto menatap lega Riki.

"Bisa bisanya Lo duduk enak disini sedang gue khawatir setengah mati sama Lo" ucap Taki dengan sangat kesal

"Stt, yah ngga usah mukul juga ege" balas Riki tidak kalah kesal sambil mengelus kepalanya yang di pukul Riki meskipun tidak kencang

A story of my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang