Bab 6

207 18 1
                                    

~happy reading para readers

-
-
-
-
"Riki..."

Seseorang memanggil Riki, Riki yang merasa di panggil pun membalikkan tubuhnya. Dan dapat Riki lihat seorang gadis sedang berjalan menghampiri nya, dan tidak lain gadis itu adalah Amara.

"Belum pulang Lo Ki?" Tanya Amara pada Riki setelah sampai di depan Riki

"Belum ini gue mau pulang"

"Naik apa Lo pulang?"

"Bus"

"Kebetulan gue juga mau naik bus mending bareng yok"

Riki tidak langsung mengiyakan ajakan dari teman sekelasnya ini, Riki menatap Amara yang sedang tersenyum kepada nya.

"Yaudah ayok" final Riki

Amara tersenyum dan mengangguk kan kepalanya, di dalam hatinya ia sangat senang saat ajakan nya di setujui oleh Riki.

Amara dan Riki berjalan bersama menuju halte bus, dan tanpa mereka sadari ada yang menatap mereka berdua dengan marah atau lebih tepatnya menatap Riki dengan pandangan begitu marah.

∆∆∆•••∆∆∆

Riki dan Amara sampai di halte bus dan di sana juga ada beberapa siswa dan siswi yang sedang menunggu bus datang, saat mereka berdua mendudukkan diri mereka para siswa dan siswi menjauh kan diri mereka dan menatap Riki dengan pandangan hina.

Amara yang melihat itu rasanya ingin mencongkel mata mereka, berani beraninya mantap mas crush nya dengan pandangan begitu.

"Mereka kenapa sih Ki?" Bisik amara pada Riki

"Abaikan aja " jawab singkat Riki

Tidak berapa lama bisikan yang membuat kuping Amara panas mulai terdengar.

"Ikhh lihat mau maunya dia dekat dekat sama pembawa sial itu"

" Iya tadi aja gue lihat dia bolos sama berandal itu"

"Dia itu pembawa dampak negatif buat sekitarnya"

"Iya najis banget kalau gue jadi tuh cewe mana mah gue"

"Jangan jangan tuh cewe di ancam sama tuh anak kan dia cantik tuh"

Dan masih banyak lagi bisikan bisikan dari mulut sampah mereka. Riki menundukkan kepalanya rasa sesak terasa di hatinya, apa begitu buruk dirinya di mata orang orang. Riki terkejut saat merasakan tangannya ada yang menggenggam dan ternyata itu adalah Amara.

"Jangan dengerin omongan mereka" bisik amara

Riki hanya diam tidak membalas ucapan dari Amara dan hanya tersenyum kepada Amara dan Amara membalas senyum dari Riki. 5 menit Amara dan Riki menunggu bus dan akhirnya bus pun datang, dengan cepat dia menarik Riki untuk masuk ke dalam bus.

Saat di dalam bus mereka berdua duduk paling belakang dan keadaan bus tidak terlalu ramai.

"Kok Lo diem aja waktu mereka ngomongin yang ngga ngga tentang Lo?" Tanya Amara setelah mendudukkan dirinya di kursi penumpang

"Ngga ada gunanya gue ladenin"

"Sekali kali balas mereka juga ngga papa Ki"

A story of my life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang