Keesokan harinya, Kim Bum memiliki waktu senggang di sore hari karena berhasil menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari biasanya. Merasa ada sesuatu yang ingin ia lakukan, pikirannya langsung terarah kepada So Eun dan ayahnya yang masih di rumah sakit. Kim Bum memutuskan untuk membeli beberapa buah segar, sebagai buah tangan yang dibawa saat menjenguk.
Setelah memasukkan buah-buahan ke dalam tas, Kim Bum mengambil ponselnya dan menghubungi So Eun. "Hei, So Eun. Bagaimana kabar ayahmu hari ini?" tanyanya dengan nada hangat.
"Ayah masih dalam keadaan yang sama," jawab So Eun, suaranya terdengar lelah namun tetap tegar. "Aku saat ini sedang berada di rumah sakit."
"Oh, kebetulan. Aku ingin datang menjenguk. Apakah tidak apa-apa kalau aku datang sekarang?"
"Tentu saja, Kim Bum. Kamu bisa datang ke sini," jawab So Eun tanpa ragu.
Kim Bum merasa lega mendengar jawabannya. Tanpa membuang waktu, ia segera menuju rumah sakit. Setibanya di sana, ia berjalan ke arah ruang perawatan yang diberitahukan So Eun. Di depan pintu kamar, ia melihat So Eun yang duduk di bangku, tampak sedikit lelah tapi tetap tersenyum ketika melihat Kim Bum datang mendekat.
"Kim Bum, terima kasih sudah datang" sapa So Eun dengan senyuman tipis di wajahnya.
Kim Bum balas tersenyum dan mengangkat tas berisi buah-buahan yang dibawanya. "Aku membawakan beberapa buah," katanya sambil menyerahkan tas itu kepada So Eun.
So Eun menerima tas tersebut dengan lembut. "Terima kasih, Kim Bum. Tidak perlu repot memberikan buah. Ayah juga masih belum sadar"
Kim Bum mengangguk, matanya menatap lembut So Eun. "Aku harap ayahmu bisa segera pulih. Aku tahu betapa sulitnya ini untukmu, tapi kamu harus tetap kuat"
Mendengar kata-kata itu, mata So Eun tampak berkaca-kaca lagi, namun ia mencoba tersenyum. "Terima kasih, Kim Bum" jawabnya tulus.
Kim Bum mengalihkan pandangannya sejenak, merasakan keraguan menghinggapi pikirannya sebelum akhirnya ia memberanikan diri berbicara, "So Eun, aku tahu ini mungkin mendadak, tapi maukah kamu menonton film di bioskop bersamaku?"
So Eun tampak terkejut sejenak, namun kemudian tersenyum tipis. "Tentu saja, Kim Bum. Sudah lama sekali aku tidak ke bioskop. Ini ide yang bagus."
Mendengar persetujuan So Eun, perasaan lega meresap ke dalam dada Kim Bum. Mereka berdua segera pergi ke bioskop terdekat. Tanpa berpikir panjang, Kim Bum langsung memesan dua tiket dan membeli minuman serta popcorn. Dalam keterburuannya, ia memilih film yang pertama kali ia lihat tanpa memperhatikan genre apa yang akan mereka tonton.
Ketika mereka memasuki ruang bioskop dan duduk di kursi, layar mulai menampilkan adegan-adegan pembuka yang suram dan penuh misteri. Kim Bum dan So Eun saling memandang dengan kebingungan, dan seketika itu juga Kim Bum menyadari kesalahannya. "Oh tidak," pikirnya dalam hati. Ia tahu betul So Eun tidak suka dengan film horor, apalagi yang penuh dengan adegan jumpscare.
Benar saja, saat film itu mulai menyuguhkan adegan seram, So Eun tampak gelisah di kursinya. Tubuhnya menegang setiap kali musik menegangkan mulai terdengar. Kim Bum memperhatikannya dengan cemas, merasa bersalah telah membawa So Eun ke film seperti ini.
Sebuah adegan yang sangat menakutkan membuat So Eun terkesiap dan tanpa sadar dia mendekat ke arah Kim Bum, bersembunyi di belakang bahunya. Kim Bum reflek merengkuh pundak So Eun, mencoba menenangkan perasaan takut yang terlihat jelas di wajahnya.
Setelah adegan jumpscare mereda So Eun tersadar, betapa dekatnya ia dengan Kim Bum. Cepat-cepat ia menarik diri, duduk kembali di kursinya sambil mencoba mengatur napas yang sedikit memburu. Namun belum sempat So Eun merasa lega, adegan menakutkan lainnya kembali muncul di layar. Tanpa berpikir, So Eun merangkul lengan Kim Bum, menutup matanya erat-erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimpse of Us: She and Me
FanfictionKim Bum berjuang untuk melanjutkan hidup setelah putus dari So Eun. Meskipun kini ia menjalin hubungan dengan Ji Won, hatinya masih terikat pada kenangan bersama So Eun. Setiap kali melihat Ji Won, ia justru teringat pada sosok So Eun. Apakah Kim Bu...