40 : OBELIX

85 12 15
                                    

Happy Reading 🖤

Jangan lupa tekan tombol ⭐

____________________________________________________________

Langkah kaki yang cepat dan pasti itu menaiki anak tangga satu persatu yang menghubungkan aspal dengan lantai sebuah jet pribadi yang terparkir di bandara Soekarno-Hatta.

"Selamat masuk tuan!" sapa seorang pramugari cantik berkulit putih ketika pemilik jet pribadi itu masuk ke dalam.

Yang disapa hanya tersenyum tipis, sungguh malas meladeni tatapan dua pramugari yang kegenitan terhadap dirinya.

Alza mengode pada pilot untuk segera menerbangkan jet pribadi yang tak sebesar pesawat pada umumnya itu, namun fasilitas dan harga yang dibandrol untuk jet ini tentunya mahal.

Cowok bermata legam itu menatap langit dari jendela disampingnya dari balik kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancung miliknya itu.

Satu alasan utama yang menjadi tujuannya terbang menggunakan jet pribadi nya yaitu, Adira Fealiza Cayrin. Gadis itu hampir membuatnya gila setelah dua hari dia tidak ada dirumah dan pergi meninggalkannya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Dengan tekad yang bulat remaja itu sudah mempersiapkan semuanya untuk meyakinkan seseorang yang ia cintai. Apapun dan bagaimanapun akan ia hadapi asalkan Ayrin bisa kembali kepadanya.

"Tungguin gue Ay, gue pasti bisa bikin lo balik lagi." ucapnya dalam hati.

Sosok Alzarda memang tak pernah main-main dengan ucapannya, apalagi itu untuk memperjuangkan seseorang yang ia sayang.

Dia sudah menyadari letak kesalahannya ada dimana, besar dalam hati ia sungguh merasa menyesal karena masih memikirkan dan mencintai masalalu nya yang tidak mungkin kembali lagi, namun kesalahan yang paling besar adalah mencintai masalalu disaat kita sudah bersama orang baru.

Alzarda juga sudah menyadari jika saat ini detik ini yang ia cintai hanyalah Ayrin, bukan lagi Berliana masalalu sekaligus cinta pertamanya. Karena rotasi bumi terus berputar begitu juga dengan seiringnya berjalannya waktu maka hidup akan terus tetap berlanjut.

Tangan besarnya mengambil earphone dan meletakkannya di kedua lubang telinga miliknya, earphone yang otomatis terhubung dengan ponsel miliknya itu membuat sang pemilik langsung membuka aplikasi Spotify dan memutar playlist koleksinya, lagu pertama yang ia putar adalah starboy.

Disisi lain seseorang gadis sedang duduk termenung di sebuah kursi kayu dihalaman rumah beratap joglo bergaya klasik modern itu.Tangan lentiknya menggeser layar pada handphone nya itu yang menunjukkan sebuah foto-foto dirinya dengan Alzarda.

Sudah empat hari ia berada di kediaman neneknya di Jogja, Ayrin tak kunjung membalas chat wa bahkan menolak panggilan telepon dari Alza, jujur saja gadis itu masih menunggu penjelasan tapi ia sendiri yang menghindari cowok itu.

"Ngelamun aja kak!" tegur seorang gadis berusia 9 tahun itu adalah adik sepupunya. Dia adalah anak dari Om dan Tantenya di Jogja.

"Eh ngagetin aja kamu Ra." balas Ayrin lalu mematikan ponselnya agar tak dilihat oleh Adik sepupunya.

"Ngeliatin fotonya siapa hayo?" goda Zahra sambil tersenyum jahil.

"Apaan sih ngga ada kok, Dek." alibinya.

"Yaudah masuk aja yuk kita makan Kak!" ajak Zahra menggandeng tangan Kakak sepupunya itu.

"Kok sepi pada kemana sih Ra? barusan juga ditinggal ke taman bentar udah sepi aja rumah." tanya Ayrin heran karena tak menemukan Oma, Om dan Bulek nya begitu sampai di ruang makan.

ALZARDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang