Part 22 - Kisah Lama

606 30 2
                                    

Riona tengah asik memakan cupcake di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Riona tengah asik memakan cupcake di tangannya.

ini benar benar sangat enak!

"Lama tak melihatmu, bagaimana kabarmu setelah lama menghilang?"

Riona tersentak, ia langsung cepat cepat menelan cupcake yang ada di mulutnya.

"Sebelumnya aku benar benar minta maaf, aku tak mengingat mu" Riona tersenyum canggung, ia jadi tak enak hati dengan pria tampan yang ada di depan nya ini.

"Bagus! Setelah tiba tiba menghilang dari ku, sekarang kau juga melupakan ku?

"Aku tak bermaksud seperti yang kau pikirkan" Pria itu menatap lekat Riona seolah ingin memakannya.

"Aku amnesia" Jelas Riona

"Kau pikir aku percaya?!, sekarang aku tak akan mudah kau bodohi lagi" 

"Aku benar benar serius! apa kau tak mengerti?" lama kelamaan Riona menjadi kesal dengan pria itu.

"Bagaimana aku percaya hm, jika kau saja terus membohongi ku!" Pria itu langsung mencekal lengan Riona

"Sekarang kau ikut dengan ku dan selesaikan semua permasalahan ini" 

Riona seketika melebarkan matanya, dan mencoba untuk melepas cekalan kuat dari tangan pria itu.

Masalah apa lagi yang telah dilakukan oleh Riona sang pemilik tubuh ini, jadi ia yang harus menyelesaikan nya dan menanggung semua masalah yang tak pernah ia lakukan, rasanya ia akan stres. Ia hanya ingin hidup tenang, mengapa rasanya sangat susah sekali.

cekalan tangan pria itu sangat kuat, dari pada ia memberontak dan menarik perhatian orang orang yang ada di pesta ini, lebih baik Riona pasrah saja di tarik pria itu ke luar dari pesta tersebut.

.

.

.

.

.


Sedari tadi mata Zion tak henti menatap tajam ke arah Riona. Wanita itu sedang bicara dengan seorang pria yang tak ia kenal.

Zion bersikap seperti tak perduli dan acuh,  namun saat ia melihat pria itu memegang tangan Riona dan pergi bersama ke arah pintu keluar dan meninggalkan hiruk piruk pesta, membuat dirinya marah. Harga dirinya terlukai, lantaran di saat ia mulai mencoba untuk berdamai dengan wanita itu, dan memberikan nya kepercayaan, namun wanita itu bertindak sebaliknya.

Zion benar benar dibuat malu, dirinya sudah mempersiapkan segalanya untuk pergi ke pesta bersama Riona dan menyiapkan skenario yang akan dipakai, namun wanita itu malah menghancurkan nya. Ia harap teman dan rekannya tak melihatnya, reputasinya akan hancur jika teman dan rekannya melihat istrinya yang datang bersamanya ke pesta, malah memilih pergi bersama pria lain.

"Aku pamit" tanpa menunggu persetujuan dari teman temannya, Zion langsung pergi menyusul Riona. Dirinya mencoba untuk menahan emosi yang bergejolak di dadanya.

"Jika bukan teman, aku ingin sekali mencekik leher nya! kita bahkan belum mengobrol lama setelah sekian lama tak bertemu" Ucap pria ber setelan jas rapi



.

.

.

.

.



Setelah dirasa sepi, Riona langsung menyentakkan tangan nya, sehingga cekalan tersebut terputus.

"Kenapa?!" Pria itu ingin menyentuh tangan Riona lagi, namun Riona dengan gesit menghindari nya.

"Tak perlu memegang tangan ku! kita tak mempunyai masalah apapun, seperti yang ku bilang aku benar benar minta maaf karna aku tak mengingat mu, aku mengalami amnesia. Apa kau tak paham paham juga?!" 

"Aku mengalami kecelakaan" lanjut Riona.

Pria itu menghela nafasnya, apa boleh buat jika ia tak bisa marah dengan wanita di depannya ini, meskipun wanita itu telah membohongi nya.

"Nama ku Dareen Alastair" Dareen mengulurkan tangan nya, namun tak di sambut balik oleh Riona.

Dareen yang melihat Riona yang tak menyambut uluran tangan nya, hanya tertawa kecil. 

"Kau benar benar tak tahu diri, aku bahkan rela kau bodohi dan mencoba untuk melupakan segala perbuatan mu. Namun kau tak berbuat demikian"

"Begini, aku tak tahu apa salah ku dan masalah mu itu. tapi jika memang aku telah berbuat salah seperti yang kau bilang, aku minta maaf tentang itu. Jadi urusan kita sudah selesai, jika kau mengenalku anggap saja kita tak lagi pernah kenal, permisi" Riona rasa ia harus menjauhi pria itu, firasat nya berkata buruk tentang itu. Dirinya segera mengakhiri pembicaraan tak berfaedah ini, dan segera masuk kembali ke pesta. Riona khawatir Zion mencarinya.

Namun lagi lagi tangan nya di tarik oleh Dareen hingga ia menabrak dada pria itu.

"Kau bilang urusan kita sudah selesai hm? bahkan kau menyuruhku untuk menganggap kita tak saling kenal, jangan membuatku tertawa, sayang"

Riona buru buru melepaskan diri dari kukungan Dareen, namun pria itu malah semakin erat memeluknya 

"Lepas!" Riona terus memberontak 

"Kau jangan macam macam dengan ku! aku bahkan sudah meminta maaf padamu tadi. lalu apalagi yang kau inginkan hah?!" 

"Aku ingin kita seperti dulu lagi, apa kau juga melupakan tentang kita" bahkan pria itu mulai berani mengusap pipinya 

"Kau gila! kita bahkan tak pernah mempunyai hubungan apa pun!" Riona berteriak di depan muka pria itu, dan menepis jemari Dareen dipipinya, lalu menonjok perut pria itu dengan sekuat tenaganya, hingga pelukan pria itu terlepas.

Riona sangat marah, dasar pria kurang ajar! berani beraninya pria itu memeluknya sembarangan. Bahkan Zion pun yang notabe nya sebagai suami nya pun tak pernah berani memeluknya sembarangan.

"Jangan salahkan ku, kau tau?aku juga berusaha untuk melupakan mu, namun rasanya aku tak bisa! aku tak mengerti mengapa aku tergila gila pada mu dan membuatku menjadi pria bodoh" 

"Bahkan setelah aku mengetahui kebohongan mu perihal kau yang sudah menikah dan hanya mempermainkan ku, aku tetap tidak bisa marah! aku benci diriku sendiri yang tak bisa marah dan melupakan mu" Dareen semakin bergerak mendekat ke arah Riona dan meraih tangan nya.

"Tapi sekarang aku tak perduli jika kau sudah menikah, jangan salahkan ku. Kau yang memulainya, maka kau harus bertanggung jawab, sayang" 

Setelah mengatakan hal yang membuat Riona pusing, Dareen langsung mencium bibir Riona.

Riona melebarkan matanya dan segera tersadar dan memukul dada dareen dan mendorong nya dengan keras agar pungutan bibir pria itu terlepas.

Tetapi rasanya Riona lemas setelah mendengar suara pria dibelakang nya, ia sangat familiar dengan suara yang akhir akhir sering ia dengar. Dirinya benar benar merasa ketakutan sekarang.

"Pulang sekarang juga, istriku"


.
.
.
.
.
.


Sebelumnya aku minta maaf jarang up dan bisa dibilang ngilang gitu aja, karna aku akhir akhir ini lagi banyak banget urusan, jadi ga ada waktu buat up.

Terimakasih yang udah baca cerita ga jelas aku ini dan ngasi aku semangat 💟❗, aku harap kalian semua suka sama cerita aku ini dan ga bosen bosen nunggu aku up ya!!

jangan lupa support aku dengan cara pencet tombol vote di bawah, biar aku tambah semangat buat lanjut cerita nya.

chanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang