CHAPTER IV : MOVE

196 29 5
                                    

____________________________

~H A P P Y  R E A D I N G~
Karya By RaraAthalva_

____________________________


••••






Forks dikenal sebagai daerah penghasil kayu-- dan disebut sebagai 'kota hujan', karena memiliki curah hujan tinggi. Sehingga tidak salah jika di pagi hari dengan Sera yang memiliki kebiasan terbangun di jam-jam 6:30 merasakan dingin yang hampir membekukannya dalam sekejap.

Ia sampai memakai selimut tebal menutupi tubuhnya yang berbaring didepan perapian yang berada di ruang tamu rumahnya.

Sera mungkin seharunya menggunakan pemanas ruangan saja. Namun ia belum membelinya, dan juga pemanas ruangan pada tahun 2006 jelas berbeda dengan tahun 2024. Rentan mengalami kebakaran pada alat maupun bangunan dan itu mencapai 32 persen. Dibandingkan menimbulkan kepanikan di awal pindahnya, Sera memutuskan menahannya. Meskipun Fisiknya tidak terlalu merasa dingin tapi jiwanya sedikit merasa kedinginan.

Sera meminum coklat panasnya sambil terus menatap kearah perapian di hadapannya. Lalu pandangan teralihkan kearah Gumpalan hitam di depan perapian. Gumpalan berbulu dengan warna hitam itu bergerak. Lalu terlihatlah Neon yang tertidur telentang dengan nyenyaknya tak jauh dari perapian.

Sepertinya kucing jadi-jadian itu benar-benar kedinginan sampai telentang di dekat suhu api yang nyata panas. Meletakan gelas coklat panasnya, Sera berbaring menyamping. Menyelimuti dirinya lalu menarik Neon kencang masuk kedalam selimut.

Terlalu nyenyak dengan tidurnya. Kucing itu tidak bangun sama sekali. Ia malah mencari posisi nyaman dalam selimut lalu kembali terlelap dengan dengkuran kecil khas kucing. Sera pun ikut menutup matanya.

Namun tak berselang lama Alarm terdengar nyaring dari ponsel Sony Ericsson W800 miliknya bahkan Alarm ikut terdengar di ponsel Motorola Aura miliknya yang ia letakan keduanya di atas sofa singel didekatnya.

Masih mengumpulkan kesadarannya, sera bangun dari barangnya dan bersandar di meja ruang tamu dibelakangnya.

Dan kala matanya terbuka lebar ia melihat cahaya matahari disela-sela horden jendelanya. Menguap, Sera berdiri meraih kedua ponselnya yang terus berdering.

Mematikan kedua Alarm itu, ia lantas memungut gelas serta piring makananya dan berjalan menuju dapur. Setelah membersihkan gelas serta piring kotornya Sera beralih menuju kamar mandinya yang berada di samping kamar kedua di rumahnya itu.

Jika kalian bertanya bagaimana bentukan rumah bagian dalamnya, nanti Sera akan membuat Tur dadakan karena kemarin malam ia hanya lansung masuk rumah dan tertidur di kamar yang luas, tanpa makan karena ia terlalu lelah.

Selesai mencuci mukanya, Sera kini sudah berganti pakaian menggunakan Celana pendek dengan kaos kebesaran yang menyembunyikan celananya, yah... Bisa dilihat tidak mengenakan celana tapi sudah lah.

Untuk dinginnya di Forks ini, Sera lupa jika ia memiliki kekuatan Psikis hingga bisa menghangatkan tubuhnya dan bodohnya ia ingat kala mengambil handuk dengan telunjuknya. Iya sepertinya sekejap lupa dengan kekuatan nya.

Ia memutuskan untuk berberes saja untuk hari ini, Besok baru ia mengunjungi tetangganya jika ada. Sera berdiri di depan pintu rumahnya dan menatap seksama kesekelilingnya. Dari pintu rumahnya tepatnya di tengah ruangan terdapat Perapian dimana terdapat Sofa tiga buah didepannya. Sopa panjang dan dua sofa Singel. Jika dilihat dengan teliti Posisi sofa-sofa itu menyerong karena mengikuti posisi Perapian.

SERAPHINE II Fanficti  Twilight x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang