CHAPTER II : WHAT HAPPENED?

254 31 2
                                    

_________________________________

~ H A P P Y  R E A D I N G ~

Karya By RaraAthalva_

_________________________________

••••









Sungguh hari itu benar-benar Keberuntungannya. Sera menatap Fotonya dan Cameron dalam Mobil pria itu.

Well, itu mungkin bayaran atas usahanya untuk mengunjungi Cameron ke Kanada. Meskipun tidak ada harapan pasti mereka bisa bertemu... Tapi Tuhan begitu baik kepadanya, bukan.

Setidaknya sebelum ia kembali ke Indonesia ia memiliki kenangan paling berharga saat di Kanada.

Dan hari inilah ia kembali ke Indonesia. Ia mengambil penerbangan jam 11, sedangkan sekarang jam 10. Sera kini tengah menunggu Taxi pesanannya yang akan mengantarnya ke Bandara Internasional Vancouver.

Ia juga sudah Check-out dari Hotel My Fair. Sera tidak mengikuti ucapan Ibunya yang menyuruhnya untuk pulang hari senin. Ia tetap pada pilihannya di hari minggu.

Tak berselang lama sebuah Taxi muncul dan sang supir menghampirinya. Tanpa basa-basi ia pun lansung berangkat karena waktunya hanya satu jam.

Dalam perjalanan entah kenapa Sera merasakan Firasat buruk yang akan terjadi kepadanya. Namun ia mencoba menepis dan menanamkan pada pikirannya jika itu hanyalah firasat tidak mendasar.

Sampai pada perempatan jalan dimana Mobil Taxi itu tidak berhenti kala lampu lalu lintas berwarna merah. Firasat buruk Sera semakin terasa. Dan seketika itu Sera memikirkan ucapan Ibunya.

"Ibu, Ayah... Maafkan Sera." Sera hanya mampu memeluk tubuhnya kala melihat sebuah Truck di sisi lain jalan yang melaju kencang dalam hitungan ketiga tabrakan itu terjadi.

Brak!!

Dretttt!!

Nying!!

Sera merasa tubuhnya terseret ke samping. Setengah Taxi itu remuk dan membuatnya terhimpit ke sisi lainnya. Sera terus berdoa jika memang ia meninggal disini setidaknya biarkan tubuhnya nanti pulang ke negara asalnya, Ia berdoa semoga ada orang yang mau mengantarnya.

Dan setelah itu kegelapan menariknya hingga kesadaran Sera hilang seketika.

••••


Sera Point of View'

"Sera... "

"Sera... "

"Sera... "

Aku yang berada dalam kegelapan itu mengikuti suara yang terus memanggil namaku. Aku kenal dengan suara itu, suara dari Ibuku.

Ya, Tuhan. Pasti beliau begitu sedih dan Ayah pasti menyalahkan dirinya karena kematianku.

Dalam kegelapan itu satu titik cahaya putih terlihat. Aku seketika berlari menghampiri cahaya itu... Sampai cahaya menyilaukan itu memenuhi indra penglihatan ku.

Dan kala kubuka mataku aku melihat Ibuku dan Ayahku tengah menangis di samping Jasad ku yang sudah di baluti kain Kafan.

Kedua orang tuaku tidak mengatakan apapun, mereka hanya terus menangis dan terus menangis. Melihat hal itu membuat hatiku seketika hancur.

Inikah yang orang bilang? Jangan pernah merencakan sesuatu di masa depan karena kita tidak tau apa yang akan menyambut kita dimasa depan. Aku merencanakan banyak hal, semua hal yang mampu membuat mereka bangga akan diriku. Tapi semua sirnah dalam sekejap.

SERAPHINE II Fanficti  Twilight x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang