Prolog

15 5 7
                                    

Plak!

Panas? Perih? Itulah yang di rasakan oleh seorang gadis yang kini menundukan kepalanya di hadapan pria paruh baya yang sialnya adalah Ayah kandungnya sendiri.

"Kenapa bisa juara 2 hah? Selama ini kamu tidak belajar?" tanya seorang pria paruh baya kepada anaknya.

"Kamu contoh tuh abang mu, yang selalu mendapatkan posisi pertama! Nggak kayak kamu!" timpal wanita paruh baya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ibunya.

Gadis itu diam membisu ditempat, tidak ada kata yang keluar dari nya.

"Jawab Ayah! Bisu kamu hah?"

"Ma—maaf yah... bun.., aku selama ini selalu belajar, bahkan makan pun aku nggak sempat karna belajar" jawab Flora dengan suara lirih.

"Kalo belajar, kenapa bisa dapat posisi kedua hah?," tanya ayahnya lagi dengan sedikit membentak.

"Masuk ke gudang, jangan keluar kalo matahari belum terbit! " perintah ayahnya.

Sedangkan kedua saudaranya hanya mendengarkan dari dalam kamar mereka, tanpa ada satupun yang ingin keluar dan berniat menghentikan amara sang Ayah dan Ibu mereka.

Di kurung dalam gudang seharian sudah biasa baginya, itu adalah hukuman dari Ayahnya jika ia membuat kesalahan.

Gadis itu bernama Flora adinata, anak tengah di keluarga Adinata. Di salahkan? Di bentak? Di bandingkan? Bahkan di pukul? sudah biasa bagi Flora, bahkan kesalahan yang bukan di buat olehnya akan tetap menjadi kesalahannya.

Ayahnya bernama—Adinata pradana, yang berkerja sebagai direktur utama di perusahaan kakeknya yang berada di kota Jakarta, dan Ibunya bernama—Vita adinata, seorang model majalah yang cukup terkenal di kalangan masyarakat.

Artha adinata adalah anak pertama di keluarga Adinata, umurnya dengan Flora hanya berbeda 1 tahun dan Artha selalu mendapatkan juara 1, baik dalam bidang Academy maupun di bidang olahraga, itu yang membuat Flora selalu di banding-bandingkan dengan nya, dan Tira adinata adalah anak ketiga di keluarga Adinata,  Tira dan Flora seumuran namun lebih tua Flora 2 bulan, Flora jauh lebih unggul dalam hal apapun di bandingkan dengan Tira, karna hal itu lah yang membuat Tira tidak suka dan ada rasa iri di hatinya.

Walaupun begitu Adinata dan Vita tidak pernah menyalahkan atau memarahi anak bungsu mereka, yang di salahkan lagi dan lagi adalah anak tengah mereka.

Dalam segi ekonomi Flora memang sangat berkecukupan bahkan lebih dari cukup, namun untuk kasih sayang dari keluarga? Mungkin, tidak ada!

Yaa.. ini adalah Cerita Anak Tengah

Cerita Anak TengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang